Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga penghimpun dan pengelola zakat Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) bekerja sama dengan Majelis Taklim XL Axiata (MTXL) untuk menanggulangi banjir bandang di Kabupaten Lebak yang terjadi pada Januari 2020 lalu.
Nashrul Hendarsyah, Amir Majelis Taklim XL Axiata (MTXL), mengungkapkan banjir yang terjadi di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten adalah banjir terparah yang terjadi pada awal tahun 2020. Dia mengatakan akibat banjir itu, salah satu jembatan yang menjadi melahirkan bisnis agrowisata turut hancur diterjang banjir.
"Kami memang berencana membangunnya pada bulan Februari lalu. Akibat isu Covid-19, jadi kami menundanya," tuturnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (5/10/2020).
Maka dari itu, kata Nashrul, untuk mendorong roda perekonomian di Kecamatan Cipanas, Lebak Banten pihaknya bekerja sama dengan IZI untuk membangun jembatan permanen yang bernama Jembatan Talagahiang XL.
"Hari ini membahagiakan saya, karena saya memiliki kesempatan berkontribusi membangun infrastruktur penghubung di kampung sendiri," katanya.
Secara terpisah, perwakilan IZI Mohammad Yunus mengatakan bahwa pascabencana banjir, warga kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak Provinsi Banten membangun jembatan darurat menggunakan material bambu dan kayu. Bangunan penghubung tersebut hanya dapat dilewati para pejalan kaki dan kendaraan roda dua.
Namun, kata Yunus, berkali-kali jembatan kayu itu roboh akibat tergerus aliran sungai yang deras, lalu dibuatlah jembatan permanen oleh MTXL dan IZI untuk membantu warga setempat.
“Rencananya kami dan XL meninggikan fondasi Jembatan Talagahiang XL ini satu meter dari fondasinya yang semula, agar makin kokoh dan aman, Insya Allah,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lebak Maman Suparman mengapresiasi upaya yang dilakukan IZI dan MTXL untuk membangun Jembatan Talagahiang XL. Dia optismistis apa yang dilakukan IZI dan MTXL tersebut bisa turut mendorong perekonomian warga setempat.
“Semoga kerjasama pembangunan infrastruktur penghubung ini terus berkelanjutan, sehingga menghidupkan kembali urat nadi perekonomian warga sekitar yang dahulu sempat berjalan,” ujar Maman.
