Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Australia mengeluarkan anggaran tambahan sebesar A$7,5 miliar (US$5,4 miliar) atau sekitar Rp79,9 triliun untuk proyek infrastruktur, termasuk pembangunan jalan raya, rel kereta api, dan jembatan, dalam rangka meningkatkan pemulihan ekonomi negara.
Perdana Menteri Scott Morrison dalam sebuah pernyataan pada mengatakan rencana tersebut menaikkan total pengeluaran pemerintah untuk proyek transportasi menjadi A$11,3 miliar dan mendukung 30.000 pekerjaan langsung dan tidak langsung.
Selain itu, upaya tersebut adalah bagian dari rencana pemerintah untuk menekan negara bagian untuk mencabut pengeluaran mereka sendiri untuk jalan dan jembatan.
Baca Juga
"Komitmen ini akan membantu perekonomian bergerak," kata Bendahara Josh Frydenberg dalam pernyataannya, dilansir Bloomberg, Senin (5/9/2020).
Australia diperkirakan akan menaikkan pagu utang di atas A$1,1 triliun untuk mendukung rencana pemulihan ekonominya, dan memajukan pemotongan pajak penghasilan yang dijadwalkan untuk 2022 selama dua tahun. Pada Sabtu pekan lalu, pemerintah mengumumkan perluasan Skema Deposito Pinjaman Rumah Pertama untuk mendorong pembangunan.
Menurut estimasi median dalam survei ekonom Bloomberg, beban utang negara dapat melonjak menjadi A$712,1 miliar atau 38 persen dari PDB pada tahun fiskal saat ini.