Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pacu Program Seribu Teknopreneur, Kemenristek Gandeng Inotek

Menristek Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah perlu bergerak cepat untuk dapat membantu para teknopreneur dalam mengolah SDA melalui riset dan inovasi.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P.S. Brodjonegoro mengungkapkan bahwa pelajaran sains menjadi momok bagi pelajar Indonesia lantaran cara penyampaiannya yang kurang tepat./Istimewa
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P.S. Brodjonegoro mengungkapkan bahwa pelajaran sains menjadi momok bagi pelajar Indonesia lantaran cara penyampaiannya yang kurang tepat./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) sekaligus Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menandatangani nota kesepahaman dengan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (Inotek) terkait dengan Program Seribu Teknopreneur Sejuta Pekerjaan.

Penandatangan itu dilakukan secara virtual melalui media Zoom oleh Menristek sekaligus Kepala BRIN Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro dan Pendiri Yayasan Inotek Sandiaga Salahuddin Uno.

“Pemerintah perlu bergerak cepat untuk dapat membantu para teknopreneur dalam mengolah Sumber Daya Alam melalui riset dan inovasi agar menjadi produk akhir yang bermanfaat bagi masyarakat, terutama membantu teknopreneur dalam menghadapi tantangan dan menangkap peluang di masa-masa sulit seperti ini,” kata Bambang dalam sambutannya, Senin (28/9/2020).

Saat ini, menurut Bambang,  ada beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan oleh dunia usaha untuk dapat menghadapi era adaptasi kebiasaan baru dengan memanfaatkan teknologi. Di antaranya belanja daring, pembayaran digital, hiburan daring, health wearables, teleworking, virtual learning, augmented reality (AR) / virtual reality (VR), Supply Chain 4.0, Autonomous Robot/Drone, Contactless Logistic, Telemedicine, 3D Printing, dan Kecerdasan Artificial/ Machine Learning. 

“Di sisi lain, difusi Teknologi Tepat Guna (TTG) juga berperan untuk meningkatkan kinerja dunia usaha, khususnya UKM dan para technopreneur untuk dapat meningkatkan nilai tambah produk,” ujar Menristek

Sejak tahun 2015, Kemenristek/BRIN telah mendukung startup dan inovator Indonesia melalui Program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) yang kini telah direbranding menjadi Startup Inovasi Indonesia (SII), yang memiliki delapan sektor prioritas, yaitu pangan, transportasi, rekayasa keteknikan, kemaritiman, kesehatan, energi, pertahanan keamanan, multidisiplin dan lintas sektoral.

“Kami berharap melalui sinergi program Startup Inovasi Indonesia (SII) dan Program Seribu Teknopreneur Sejuta Pekerjaan, dapat menguatkan ekosistem kewirausahaan berbasis teknologi yang menyediakan lebih banyak lapangan pekerjaan serta pendampingan, pelatihan, dan fasilitas kebutuhan bagi para teknopreneur,” ujar Menristek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper