Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konflik Azerbaijan vs Armenia, Ilham Aliyev: Armenia akan Menyesal

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengklaim telah membalas serangan Armenia dengan menghancurkan unit-unit militer Armenia. Dia pun mengancam bahwa "siapapun yang mencoba mengintimidasi Azerbaijan akan menyesal".
Perang artileri dan tank antara pasukan Azerbaijan dan Armenia di perbatasan. Video: Youtube Al Jazeera
Perang artileri dan tank antara pasukan Azerbaijan dan Armenia di perbatasan. Video: Youtube Al Jazeera

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengklaim telah membalas serangan Armenia dengan menghancurkan unit-unit militer Armenia. Dia pun mengancam bahwa "siapapun yang mencoba mengintimidasi Azerbaijan akan menyesal".

Hal itu disampaikan Ilham Aliyev dalam pidato resminya. Dia mengatakan angkatan bersenjata Armenia menembaki permukiman Azerbaijan dan lokasi-lokasi militer dari beberapa arah dengan menggunakan berbagai jenis persenjataan, termasuk artileri berat.

"Akibat tembakan musuh, ada korban di antara penduduk sipil dan prajurit kami. Beberapa orang terluka. Semoga Allah mengistirahatkan para syuhada kami dengan tenang," kata dia, tanpa menyebutkan jumlah korban secara spesifik, seperti dilaporkan Antara, Senin (28/9/2020).

Ilham Aliyev bersumpah untuk membalas darah para martir, dengan mengatakan bahwa tentara Azerbaijan terus melakukan pembalasan terhadap lokasi militer Armenia. Banyak unit peralatan militernya telah dihancurkan.

"Ini adalah perwujudan lain dari fasisme Armenia," ujar dia.

Aliyev menambahkan bahwa selain serangan itu, Armenia tetap melanjutkan pemukiman ilegal di wilayah Azerbaijan.

"Azerbaijan mempertahankan tanahnya, Karabakh (bagian atas) adalah milik Azerbaijan," tegasnya.

Juli lalu, tentara Armenia menyerang militer Azerbaijan dengan tembakan artileri, membunuh 12 tentara Azerbaijan, termasuk perwira tinggi, dan melukai empat tentara. Seorang warga sipil tua juga menjadi martir.

Pada 21 September, bentrokan di wilayah yang sama berkobar lagi ketika seorang tentara Azerbaijan menjadi martir dan seorang lainnya terluka.

Sejak 1991, militer Armenia secara ilegal menduduki Karabakh Atas, atau wilayah Nagorno-Karabakh yang adalah wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional.

Empat resolusi Dewan Keamanan PBB dan dua resolusi Majelis Umum PBB, serta banyak organisasi internasional, menuntut penarikan pasukan pendudukan Armenia dari Karabakh Atas dan tujuh wilayah Azerbaijan lainnya yang diduduki.

OSCE Minsk Group-diketuai bersama oleh Prancis, Rusia, dan AS-dibentuk pada 1992 untuk menemukan solusi damai untuk konflik tersebut, tetapi tidak berhasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Sutarno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper