Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Himpunan Dokter Paru: Klaster Industri Berpengaruh Besar dalam Penyebaran Covid-19

Potensi penyebaran sangat besar kalau tidak dilakukan pengendalian.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengunjungi Pabrik Gula PAG Bombana di Desa Watu-watu, Lantari Jaya, Bombana, Sulawesi Tenggara, Rabu (26/8/2020). /Kemenperin
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengunjungi Pabrik Gula PAG Bombana di Desa Watu-watu, Lantari Jaya, Bombana, Sulawesi Tenggara, Rabu (26/8/2020). /Kemenperin

Bisnis.com, JAKARTA – Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyebut bahwa klaster kawasan industri cukup berpengaruh pada penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Ketua Umum PDPI Ketua Departemen Paru FKUI-RS Persahabatan, Doktor Agus Dwi Susanto mengatakan bahwa potensi penyebaran sangat besar kalau tidak dilakukan pengendalian.

“Ini harus jadi perhatian masyarakat terutama jika daerah tempat tinggalnya berdekatan dengan kawasan industri,” kata Agus dalam konferensi pers, Jumat (25/9/2020).

Dalam pengendalian, perusahaan dan pemilik kawasan industri perlu melakukan pengendalian dari aspek pekerja, lingkungan tempat kerja, dan lingkungan tempat tinggal para pekerja.

“Karena kalau dilihat secara data masih lebih banyak klaster rumah tangga. Artinya lebih banyak penularan terjadi di lingkungan rumah pekerja. Ini bisa bercabang dan menimbulkan klaster lainnya, termasuk klaster kawasan industri,” jelasnya.

Adapun, bagi masyarakat yang bertempat tinggal dekat dengan kawasan industri juga harus lebih berhati-hati serta mengenali karakteristik kawasan industri tersebut, apakah jumlah pekerjanya banyak sampai menimbulkan kerumunan.

“Sebagai pekerja di tempat industri tetap harus menjalankan protokol kesehatan, di tempat kerja, lingkungan sekita rumah karena virus ini bisa dibawa dan menularkan ke orang lain baik dalam perjalanan maupun di dalam lingkungan tempat kerja,” tegasnya.

Tim Bidang Perubahan Perilaku STPC-19 Djazuli Chalidyanto menambahkan bahwa sebetulnya saat ini sudah banyak perusahaan yang sudah sadar dan menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Namun, yang sering terjadi adalah dari perilaku karyawan, terutama saat pulang ke rumah yang tak terkontrol.

“Ketika di rumah, perusahaan tidak bisa mengendalikan. Oleh karena itu, perusahaan bisa memanfaatkan jejaring komunikasi agar mengingatkan kalau di rumah tetap harus menjaga diri dari penularan dengan 3M [memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak],” jelasnya.

Dia menegaskan bahwa kalau kawasan industri itu jadi klaster, tidak hanya industrinya yang rugi, juga karyawannya, karena mereka tidak bisa bekerja dan malah jadi tidak bisa mendapat penghasilan.

“Ke depan, saya mengusulkan kepada pemilik perusahaan misalnya ada karyawan yang tidak patuh, maka bisa diskor supaya bisa mematuhi protokol dengan baik. Karena sebetulnya pengendalian sangat mudah. Kesadaran pekerjanya dari awal juga harus menjadi perhatian,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper