Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UNCTAD Catat Tren Pemulihan Perdagangan Global Belum Merata

UNCTAD mencatat tren pemulihan ini tampaknya mengikuti perkembangan pandemi, dimana pada wilayah yang sudah berhasil melakukan penananganan, angkanya meningkat dan sebaliknya.
Foto udara kapal yang mengangkut kontainer di Pelabhuan Yangshan Deepwater, Shanghai, China, Senin (23/3/2020). Bloomberg/Qilai Shenn
Foto udara kapal yang mengangkut kontainer di Pelabhuan Yangshan Deepwater, Shanghai, China, Senin (23/3/2020). Bloomberg/Qilai Shenn

Bisnis.com, JAKARTA - Perdagangan global perlahan menunjukkan tanda-tanda pemulihan dengan aktivitas pelabuhan yang tumbuh di sejumlah wilayah.

Menurut data United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) di tingkat global, kedatangan kapal kontainer mulai turun di bawah level 2019 pada pertengahan Maret 2020, sebelum secara bertahap mengalami pemulihan mulai minggu ketiga Juni.

Meski demikian, angkanya masih 3,0 persen di bawah level 2019 pada awal Agustus lalu. Kedatangan kontainer di Amerika Utara dan Eropa masing-masing 16,3 dan 13,2 persen di bawah angka 2019. Sedangkan Asia Tenggara hampir mencapai level tahun sebelumnya dengan penurunan 0,5 persen.

Adapun pemulihan yang paling jelas tampak di China dan Hong Kong dimana kedatangan kontainer berhasil tumbuh 4,1 persen dibandingkan tahun lalu. UNCTAD mencatat tren pemulihan ini tampaknya mengikuti perkembangan pandemi, dimana pada wilayah yang sudah berhasil melakukan penananganan, angkanya meningkat dan sebaliknya.

"Pola aktivitas pelabuhan yang berbeda dan tidak stabil di seluruh wilayah yang diamati sejak Juni 2020 menggarisbawahi kerapuhan pemulihan yang nyata dan adanya faktor-faktor yang melampaui pandemi dan penguncian," tulis Jan Hoffmann, Hassiba Benamara, Daniel Hopp, and Luisa Rodriguez dari UNCTAD dalam laporannya.

Pengiriman peti kemas oleh Shanghai Containerized Freight Index naik 44 persen antara pertengahan April dan akhir Agustus 2020. Namun lonjakan bukan didorong peningkatan permintaan, melainkan manajemen kapasitas kapal yang ketat oleh operator.

Sementara itu, tarif sewa kapal tanker minyak melonjak tinggi di awal tahun karena kelebihan pasokan dan harga komoditas yang negatif. Kebutuhan akan tanker meningkat empat kali lebih banyak pada awal 2020 dibandingkan dengan pertengahan 2019.

Lembaga itu juga mencatat tak semua penurunan aktivitas pelabuhan disebabkan pandemi. Faktor-faktor musiman seperti Tahun Baru Imlek juga berperan. Selain itu, perubahan kebijakan perdagangan yang mengakibatkan pergeseran pola perdagangan dan tindakan regulasi yang memengaruhi pengiriman dan pelabuhan juga dapat memengaruhi panggilan pelabuhan.

Sementara itu, strategi penyebaran kapal pengangkut, konfigurasi jaringan dan panggilan pelabuhan serta keputusan oleh aliansi pengiriman, semuanya dapat mempengaruhi aktivitas pelabuhan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper