Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro berharap agar penyerapan tenaga kerja di daerah tidak terdampak kebijakan di masa pandemi.
Terlebih, saat ini banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) di daerah lain.
Bupati Bojonegoro Anna Muawanah mengatakan, pengurangan tenaga kerja pada masa pandemi dapat berimbas pada pengangguran. “Kalau bisa, jangan ada pengurangan agar tidak ada pengangguran, apalagi kondisi pandemi COVID-19 seperti ini,” ujarnya.
Di Bojonegoro sendiri, selain sektor migas sektor pertanian dan industri tembakau merupakan sumber perekonomian masyarakat karena menyerap banyak tenaga kerja. Anna mengatakan, pemerintah daerah telah memastikan bahwa sektor pertanian ini masih berada pada kondisi normal. Meski sebelumnya, sempat ada keluhan dari petani tembakau karena penurunan harga komoditas tersebut. Akan tetapi, kondisi tersebut sudah berangsur pulih.
Selain petani, industri tembakau menyerap tenaga kerja di sektor sigaret kretek tangan (SKT) di Bojonegoro. Kabupaten yang terletak di Jawa Timur ini merupakan salah satu daerah penghasil tembakau yang cukup besar. Bagi masyarakat setempat, industri SKT di Bojonegoro berperan penting secara ekonomi. Banyak warga yang menggantungkan kehidupan keluarga sebagai pekerja di SKT.
Sebagai salah satu industri padat karya, Anna berharap krisis ekonomi akibat pandemi tidak akan berdampak serius bagi para pekerja di industri SKT ini.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mengatakan bahwa sinergi dan kolaborasi merupakan poin penting dalam pemulihan ekonomi di Jawa Timur, termasuk juga dalam industri padat karya SKT.