Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penambahan Personil di Papua, Mabes Polri Masih Tunggu Instruksi

Penambahan jumlah personil Polri di daerah Papua dimungkinkan setelah terjadi beberapa kali insiden penembakan di Bumi Cendrawasih.
Ilustrasi - Personil Brimob memeriksa kendaraan di Check Point 34 di Kuala Kencana, Timika, Papua. Seorang warga negara Selandia Baru tewas dan dua pekerja Indonesia terluka setelah anggota kelompok bersenjata Papua menyerang kantor PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana pada Senin (30/3/2020)./Antara-Evarianus Supar
Ilustrasi - Personil Brimob memeriksa kendaraan di Check Point 34 di Kuala Kencana, Timika, Papua. Seorang warga negara Selandia Baru tewas dan dua pekerja Indonesia terluka setelah anggota kelompok bersenjata Papua menyerang kantor PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana pada Senin (30/3/2020)./Antara-Evarianus Supar

Bisnis.com, JAKARTA – Mabes Polri masih menunggu instruksi dari Asisten Bidang Operasi (Asops) Kapolri untuk menambah jumlah personil Polri di daerah Papua setelah terjadi beberapa kali insiden penembakan di Bumi Cendrawasih.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengemukakan hingga saat ini Mabes Polri belum berencana untuk mempertebal pengamanan di wilayah Papua, meskipun sudah ada beberapa kasus penembakan di Papua.

Teranyar, seorang pendeta Yeremia Zanambani meninggal setelah diduga ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Kemudian, KKB menebar fitnah dengan cara menuduh pasukan TNI sebagai pelaku penembakan pendeta Yeremia.

"Sampai dengan saat ini belum ada penambahan personel, hal ini tentunya akan menjadi evaluasi pimpinan Polri yaitu Asops yang mengendalikan Operasi di Papua," tuturnya, Senin (21/9/2020).

Awi menjelaskan bahwa tim gabungan TNI-Polri di Papua masih mengidentifikasi dan memburu para pelaku penembakan pendeta Yeremia yang terjadi beberapa hari lalu.

"Tim tetap melakukan pencarian dan pengejaran terhadap pelaku kriminal di Papua," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper