Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Calonkan Diri Jadi Deputi Dirjen Organisasi Kekayaan Intelektual

Indonesia berupaya menciptakan sejarah baru dengan mencalonkan diri sebagai salah satu deputi Direktur Jenderal pada sidang tahunan WIPO di Jenewa, Swiss, 21-29 September 2020.
Ilustrasi hak atas kekayaan intelektual/Istimewa
Ilustrasi hak atas kekayaan intelektual/Istimewa

Bisnis.com,JAKARTA - Indonesia berupaya menciptakan sejarah baru dengan mencalonkan diri sebagai salah satu deputi Direktur Jenderal  pada sidang tahunan WIPO di Jenewa, Swiss, 21-29 September 2020.

"Saya dan Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham akan berangkat ke Jenewa hari ini untuk menghadiri Sidang Tahunan di WIPO. Perlu saya sampaikan bahwa buat pertama kalinya kita calonkan orang Indonesia sebagai Deputi Direktur Jenderal," ucapnya, Sabtu (19/9/2020).

Dia melanjutkan, bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, pihaknya sudah sepakat menetapkan orang yang akan dicalonkan. Dia berharap rencana ini berjalan lancar sehingga tercipta sejarah baru, untuk pertama kalinya orang Indonesia akan mendampingi Direktur Jenderal WIPO yang baru.

Yasonna menyampaikan bahwa keikutsertaan di WIPO ini menunjukkan besarnya perhatian Indonesia terkait hak kekayaan intelektual dan segala upaya perlindungannya.

"Ini adalah bagian dari keterlibatan kita dalam dunia internasional. Kekayaan intelektual ini bukan hanya perhatian bagi Indonesia, tetapi juga banyak negara di dunia. Selama ini, Indonesia juga sudah bekerja sama dengan banyak negara di dunia, termasuk China, Korea Selatan, hingga AS terkait pendaftaran serta perlindungan hak kekayaan intelektual," ucapnya.

Indonesia diketahui telah bergabung dengan WIPO pada 1979 atau 12 tahun setelah organisasi ini berdiri. Indonesia juga sudah meratifikasi sejumlah perjanjian yang dikelola oleh WIPO, di antaranya WIPO Convention, Berne Convention, Patent Cooperation Treaty, Trademark Law Treaty, WIPO Copyright Treaty, WIPO Performers and Phonogram Treaty, Marrakes VIP Treaty, Madrid Protocol, serta Beijing Protocol.

Indonesia resmi menjadi anggota ke-100 Madrid Protocol pada Oktober 2017. Adapun Traktat Beijing mengenai Pertunjukan Audiovisual diratifikasi oleh Indonesia pada awal tahun ini.

"Saya masih ingat saat mendaftarkan Madrid Protocol dan Beijing Treaty itu kita diterima oleh Direktur Jenderal Francis Gurry. Kebetulan pada Sidang Tahunan WIPO kali ini masa tugas Francis Gurry akan berakhir dan digantikan oleh Dr. Darren Tang asal Singapura," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper