Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Twitter Perkuat Keamanan Akun Politisi hingga Jurnalis Jelang Pemilu AS

Twitter akan menerapkan sistem yang lebih canggih untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan dan meningkatkan pertahanan yang dimaksudkan untuk menghalangi peretas mengambil alih akun.
Logo Twitter/Bloomberg
Logo Twitter/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Twitter pada hari Kamis (18/9/2020) menegaskan akan melakukan pengetatan keamanan terhadap politisi terkenal, kampanye dan jurnalis sebagai langkah pencegahan kritis jelang pemilihan presiden AS.

Twitter akan menerapkan sistem yang lebih canggih untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan dan meningkatkan pertahanan yang dimaksudkan untuk menghalangi peretas mengambil alih akun.

"Menerapkan langkah-langkah keamanan ini merupakan langkah pencegahan kritis," kata tim keamanan Twitter seperti dilansir dari Bangkok Post, Jumat (18/9/2020).

Twitter menyatakan bahwa perusahaan fokus pada menjaga akun-akun profil petinggi di Twitter agar aman dan terlindungi selama pemilu AS 2020.

Akun yang ditargetkan untuk peningkatan keamanan a.l. politisi federal dan negara bagian; partai-partai politik; kandidat; akun kampanye presiden, dan jurnalis yang meliputnya.

Akun semacam itu akan diminta untuk menggunakan kata sandi yang kuat, dan Twitter akan mengaktifkan pengaturan yang memerlukan konfirmasi melalui e-mail atau nomor telepon untuk mengatur ulang kata sandi.

Twitter juga mendorong orang yang mengelola akun tersebut untuk menggunakan otentikasi dua faktor yang memerlukan validasi cadangan, misalnya kode konfirmasi yang dikirim melalui pesan teks, saat masuk.

Tim keselamatan mengatakan sedang menerapkan pelajaran dari insiden sebelumnya.

Peretas pada bulan Juli mengambil alih lusinan akun Twitter profil pejabat dan orang-orang terkenal dengan serangan yang menipu beberapa karyawan untuk menyerahkan kredensial mereka.

Insiden oleh penipu bitcoin berasal dari serangan 'spear phishing' yang menipu banyak akun dari pesan asli.

Sementara peretasan besar-besaran itu menipu orang-orang untuk mendapat uang, kegiatan ini juga memicu kekhawatiran bahwa akun yang sah dapat disita oleh karakter jahat untuk mempengaruhi pemilihan umum atau menyebabkan konflik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper