Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Politisi Demokrat: Saatnya Pemerintah Atur Biaya Tes Swab Mandiri

Hal itu ditegaskan Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat, Jansen Sitindaon melalui cuitan akun Twitter resminya, @jansen_jsp, Selasa (15/9/2020).
Petugas melakukan tes usap atau PCR test virus Covid-19 di Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), Jakarta, Rabu (12/8/2020). GSI Lab melakukan tes usap Covid-19 secara walk thru, ride thru, dan drive thru. Bisnis/Hendri T Asworo
Petugas melakukan tes usap atau PCR test virus Covid-19 di Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), Jakarta, Rabu (12/8/2020). GSI Lab melakukan tes usap Covid-19 secara walk thru, ride thru, dan drive thru. Bisnis/Hendri T Asworo

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat, Jansen Sitindaon meminta pemerintah untuk mengatur biaya tes Swab dan tes Rapid mandiri agar masyarakat tidak dirugikan.

"Karena tes adalah kunci deteksi corona baiknya pemerintah @KemenkesRI segera keluarkan aturan standarnisasi harga Swab mandiri," kata Jansen melalui cuitan Twitter, Selasa (15/9/2020).

Jansen menambahakan bahwa kesadaran masyarakat untuk melakukan tes Swab sudah tinggi. Hanya saja kondisi yang terjadi saat ini biaya tes Swab yang tinggi masih menjadi kendala.

"Buat terjangkau dan harganya sama disemua rumah sakit. Orang secara sadar sudah mau tes dirinya malah mahal sekali dan kemarin saya Swab kena 2,4 Juta," ujarnya.

Menurut Jansen, harga tes Rapid juga gila-gilaan dan komersil sebelum diatur menjadi Rp150 ribu.

Saat ini, kata Jansen, mereka yang terpaksa tetap beraktivitas keluar rumah pada masa Covid-19 seharusnya melakukan tes swab sebagai bagian dari 'tanggung jawab sosialnya' kepada lingkungan, keluarga bahkan negara agar tidak menjadi pembawa virus. Oleh karena itu, ujarnya, seharusnya harga tes itu terjangkau.

Setidaknya, kata dia, harga tes Swab di seluruh Indonesia dibuat seragam.

"Jika tes Swab murah maka hal itu menjadi jalan menyelamatkan keluarga, teman dan lain lain dari penularan selain meringankan beban negara melakukan tracking," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper