Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Senator AS Desak Netflix Tarik Film Kontroversial 'Cuties'

Senator Amerika Serikat Josh Hawley mengatakan film tersebut menimbulkan pertanyaan besar tentang keselamatan dan eksploitasi anak, termasuk kemungkinan perilaku peniru dan eksploitasi aktor anak.
Para pemeran film Cuties besutan sutradara Mamouna Doucour/ Netflix
Para pemeran film Cuties besutan sutradara Mamouna Doucour/ Netflix

Bisnis.com, JAKARTA – Senator Amerika Serikat Josh Hawley meminta Netflix Inc. untuk menghapus film Prancis ‘Cuties’ yang menuai kontroversi.

Anggota Partai Republik dari Missouri tersebut mengirim surat kepada Co-Chief Executive Officer Netflix Reed Hastings yang menuntut jawaban atas serangkaian pertanyaan sebelum 18 September, termasuk pertanyaan tentang bagaimana film tersebut dipasarkan dan siapa penontonnya.

“Film tersebut menimbulkan pertanyaan besar tentang keselamatan dan eksploitasi anak, termasuk kemungkinan perilaku peniru dan eksploitasi aktor anak,” tulis Hawley dalam suratnya tarsebut, seperti dikutip Bloomberg.

Netflix belum memberikan komentar mengenai surat tersebut.

Film Prancis yang berjudul asli Mignonnes menceritakan seorang gadis berusia 11 tahun bernama Amy. Dia mulai memberontak terhadap tradisi keluarganya yang konservatif dan memilih bergabung menjadi anggota tim tari berjiwa bebas.

Film Cuties merupakan garapan sutradara Maïmouna Doucouré dan pernah memenangkan penghargaan Sundance Film Festival World Cinema Dramatic Jury Award tahun 2020.

Kontroversi seputar film tersebut telah meluas sejak debutnya di Netflix pada Rabu (9/9/2020) dan menginspirasi tagar #CancelNetflix di media sosial. Petisi untuk memboikot Netflix dan menuntut penghapusan film tersebut telah mendapat ratusan ribu penandatangan di Change.org.

Netflix mengatakan bahwa film tersebut adalah komentar sosial yang mengecam seksualisasi anak-anak, bukan mendukungnya.

"Ini adalah film pemenang penghargaan dan kisah yang kuat tentang tekanan yang dihadapi gadis-gadis muda di media sosial dan dari masyarakat secara umum saat tumbuh dewasa. Kami akan mendorong siapa pun yang peduli dengan masalah penting ini untuk menonton film tersebut," ungkap Netflix.

Dalam suratnya, Hawley mendeskripsikan film tersebut sebagai penggambaran anak-anak yang sedang dilatih untuk terlibat dalam simulasi tindakan seksual, baik di depan maupun di balik kamera.

Dia juga bertanya mengapa Netflix memberikan rating TV-MA untuk bahasa, yang berarti konten tersebut ditujukan untuk dewasa, tanpa menyebutkan adanya konten seksualitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper