Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengelak saat ditanyai soal kasus penculikan 5 orang India di perbatasan Arunachal Pradesh.
Dia menegaskan bahwa China tidak mengakui wilayah perbatasan Arunachal Pradesh sebagai bagian dari India.
Hal itu diungkapkan dalam konferensi pers pada Senin (7/9/2020). Posisi China di bagian timur perbatasan timur China - India atau Zangnan (bagian selatan Xizang China) konsisten dan jelas.
"Pemerintah China tidak tidak pernah mengakui apa yang dinamai Arunachal Pradesh. Saya tidak mengetahui situasi yang Anda sebutkan," ungkapnya.
Seperti diberitakan oleh The Arunachal Times, lima orang lelaki tersebut tengah berburu sebelum tiba-tiba diculik oleh tentara China pada pekan lalu. Belum ada informasi pasti soal waktu penculikan.
Dikutip dari South China Morning Post, menanggapi hal ini, Menteri Negara Urusan Minoritas India Kiren Rijiju mengatakan telah mengirimkan peringatan kepada China melalui hotline militer yang bertugas meredakan ketegangan.
"Pasukan India telah mengirim pesan hotline kepada mitra PLA [militer China] di perbatasan Arunachal Pradesh. Tanggapan tengah ditunggu," cuitnya.
The Indian Army has already sent hotline message to the counterpart PLA establishment at the border point in Arunachal Pradesh. Response is awaited. https://t.co/eo6G9ZwPQ9
— Kiren Rijiju (@KirenRijiju) September 6, 2020
Arunachal Pradesh adalah daerah perbatasan yang dihuni oleh 1,8 juta orang yang membagi China dan India di wilayah timur laut. China mengklaim bahwa Arunachal Pradesh sebagai wikayah teritorinya.
Hubungan kedua negara semakin memanas akibat adanya serangan oleh tentara China pada Juni lalu di Ladakh yang menewaskan 20 tentara India.