Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klub Centibillionaire: Jadi Orang Terkaya Ke-3 Dunia, Elon Musk Salip Bos Facebook

Elon Musk kini menjadi orang terkaya ketiga di dunia, mengalahkan pendiri Facebook Inc. Mark Zuckerberg.
Tesla Motors CEO Elon Musk./REUTERS
Tesla Motors CEO Elon Musk./REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Elon Musk kini menjadi orang terkaya ketiga di dunia, mengalahkan pendiri Facebook Inc. Mark Zuckerberg.

Hal tersebut terjadi sebagai dampak dari saham Tesla Inc. melanjutkan reli tak henti-hentinya setelah menjalani pemecahan saham.

Menurut Bloomberg Billionaires Index, kekayaan Musk sekarang bernilai US$ 115,4 miliar, sedangkan kekayaan Zuckerberg tercatat sebesar US$ 110,8 miliar.

Selian itu, mantan istri Jeff Bezos MacKenzie Scott menjadi wanita terkaya di dunia, melewati pewaris L'Oreal SA, Francoise Bettencourt Meyers. Scott menerima 4 persen saham di Amazon.com Inc. sebagai bagian dari perceraiannya dengan Bezos, yang sekarang memiliki kekayaan US$ 66,4 miliar.

Boleh dibilang saat ini, Musk telah mencatatkan peningkatan kekayaannya secara meteorik, dengan kekayaan bersihnya tumbuh US$ 87,8 miliar tahun ini karena saham Tesla melonjak hampir 500 persen.

Mengutip Bloomberg Selasa (1/9/2020),Tesla, pabrikan otomotif kalangan jetset tersebut menjadi favorit di antara investor amatir di perusahaan perdagangan online Robinhood Financial. Korporasi telah menjadi salah satu penerima manfaat terbesar dari ledakan investasi ritel selama lockdown.

Pada satu titik bulan lalu, hampir 40.000 akun Robinhood menambahkan saham Tesla selama rentang empat jam. Dan trennya tidak terbatas di AS saja, bahkan investor ritel Korea Selatan telah masuk ke Tesla tahun ini dan memiliki sekitar 1 persen saham di pembuat mobil Amerika itu.

Nilai pasar Tesla saat ini mencapai US$ 464 miliar melebihi raksasa ritel Walmart Inc., perusahaan terbesar di AS berdasarkan pendapatan.

Pekan lalu, Musk bergabung dengan Zuckerberg, Bezos dan co-founder Microsoft Corp. Bill Gates di klub centibillionaire langka saat saham teknologi naik.

Laju akumulasi kekayaan yang tinggi dalam beberapa bulan terakhir sangat kontras dengan keadaan ekonomi global.

Pertumbuhan ekonomi telah merosot tajam sejak pandemi dimulai dengan perusahaan-perusahaan yang merumahkan jutaan pekerja, ditambah permintaan konsumen yang merosot. Beban penderitaan ekonomi telah ditanggung oleh pekerja muda dan berupah rendah, yang pekerjaannya biasanya lebih rentan terhadap PHK karena Covid-19.

Meningkatnya ketimpangan pendapatan telah memicu tanggapan tajam dari banyak politisi dan kritikus progresif di sayap kiri. Senator AS Bernie Sanders bulan ini memperkenalkan undang-undang untuk mengenakan pajak "perolehan kekayaan yang ekstrem" selama pandemi.

Kendati begitu, jalan Musk masih panjang untuk menjadi orang terkaya di dunia. Bezos memiliki kekayaan lebih dari US$ 200 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper