Bisnis.com, JAKARTA - Apple Inc. berencana untuk mulai membuka kembali toko ritel Amerika Serikat yang telah ditutup selama beberapa minggu terakhir karena lonjakan Covid-19 lokal.
Dilansir Bloomberg, Selasa (25/8/2020), menurut sumber yang dekat dengan masalah ini, raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino, California itu dijadwalkan untuk membuka sejumlah kecil toko paling cepat pada akhir Agustus.
Dalam waktu dekat ini, kebanyakan toko akan beroperasi hanya berdasarkan janji atau pemesanan pelanggan. Apple awalnya menutup 270 tokonya di AS pada Maret ketika pandemi mulai menyebar.
Kemudian mulai membuka kembali pada Mei dan menutup kembali lebih dari 120 di antaranya dalam beberapa bulan terakhir karena peningkatan kasus lokal. Perusahaan kembali membuka toko karena infeksi Covid-19 memperlambat penyebarannya di beberapa bagian AS.
Seorang juru bicara Apple menolak mengomentari pembukaan kembali tersebut. Perusahaan mulai memberi tahu karyawan ritel tentang pembukaan kembali yang akan segera terjadi minggu ini.
Toko akan terus mengikuti pedoman lokal untuk jarak sosial dan jumlah orang yang diizinkan masuk. Perusahaan telah mewajibkan pelanggan dan karyawan untuk melakukan pemeriksaan suhu dan memakai masker.
Selain penutupannya di AS, Apple juga telah menutup kembali toko-toko di Victoria, Australia, Kanada, dan Spanyol.
Selama pandemi, Apple telah menugaskan kembali ribuan karyawan ritel ke penjualan online. Apple memberi tahu staf bahwa para pekerja tersebut akan tetap memegang peran baru di masa mendatang, tetapi mereka dapat dipindahkan kembali ke toko ritel tergantung pada kebutuhan masing-masing lokasi.
Proses pembukaan kembali datang pada saat yang tepat bagi Apple, yang berencana meluncurkan iPhone, iPad, Jam Tangan Apple, dan perangkat lain dalam beberapa bulan mendatang untuk musim liburan.
