Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Meradang karena Taiwan Pastikan Terima 66 Jet Tempur F-16 AS

Kesepakatan yang ditandatangani Jumat (14/8/2020), dilakukan saat China meningkatkan tekanan.
China/Reuters
China/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Taiwan akan menerima 66 jet tempur F-16 baru buatan Amerika Serikat (AS) sebagaai penjualan senjata terbesar ke negara pulau yang diklaim China itu dalam beberapa tahun terakhir.

Kesepakatan yang ditandatangani Jumat  (14/8/2020), dilakukan saat China meningkatkan tekanan di pulau itu. Beijing menganggap Taiwan  sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari wilayahnya.

Pengumuman hari Jumat itu dimuat di situs web Departemen Pertahanan Amerika Serikat berdasarkan bagian kontrak yang diperbarui.

Unggahan itu menyebut Angkatan Udara AS memberikan kontrak kepada Lockheed Martin, pembuat F-16, untuk 90 pesawat sebagai bagian dari penjualan militer asing AS.

Tidak ada pelanggan yang disebutkan untuk pembelian tersebut, tetapi sumber Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi bahwa pesanan itu dari Taiwan yang telah disetujui oleh Presiden Donald  Trump setahun yang lalu.

Sebanyak 24 pesawat lainnya akan dijual ke Maroko. Pengiriman terakhir diharapkan pada tahun 2026.

F-16 baru, yang dikenal sebagai F-16V atau Viper, akan dibuat di pabrik Lockheed Martin di Greenville, Carolina Selatan, dan Fort Worth, Texas.

Pesawat itu akan menjadi model terbaru dari pesawat bermesin tunggal yang pertama kali terbang bersama Angkatan Udara AS pada akhir 1970-an.

Armada itu akan bergabung dengan sekitar 140 pesawat lainnya yang sudah ada di armada Taiwan.

Kesepakatan itu secara resmi disetujui tahun lalu dan disambut dengan dukungan bipartisan yang kuat dari Kongres, termasuk dari ketua Partai Demokrat dan pemimpin Republik di Komisi Urusan Luar Negeri DPR.

"Penjualan F-16 ke Taiwan mengirimkan pesan yang kuat tentang komitmen AS terhadap keamanan dan demokrasi di Indo-Pasifik," kata Perwakilan Demokrat Eliot Engel dari New York dan republikan  Michael McCaul dari Texas dalam pernyataan bersama seperti dikutip CNN.com, Selasa (18/8/2020).

Hubungan AS China kian memanas sejak sejumlah pejabat AS melakukan kunjungan ke Taiwan. China menilai langkah itu sebagai tindakan provokatif karena Taiwan masih dianggap sebagai bagian dari wilayahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper