Bisnis.com, SEMARANG - Kritik peda tokoh muslim asal rembang KH Ahmad Mustofa Bisri, akrab disapa Gus Mus, mengenai suasana alun-alun Kota Rembang, Jawa Tengah, tanpa atribut merah putih pada 17 Agutus 2020 akhirnya sampai ke telinga Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Gus Mus melontarkan kritikan kerasnya tersebut dan dipublikasikan melalui video, yang merupakan bidikan langsung pada Senin 17 Agustus 2020 saat berada di Alun-Alun Kota Rembang, Ibu Kota Kabupaten Rembang.
"Ada yang aneh menurut saya, di Alun-Alun Kota Rembang tidak ada satupun bendera Merah Putih dikibarkan. Pertanyaan saya kepada Pemda Rembang mulai Bupati sampai DPRD-nya, apa lupa, apa tidak punya, apa lagi sibuk memikrikan Pilkada?" tutur Gus Mus dalm videonya.
Simak video kritikan Gus Mus selengkapnya dari Youtube Info Medsos di atas.
Ganjar pun menyampaikan respek dan ucapan terima kasih atas teguran keras Gus Mus tersebut. Orang nomor satu di Jateng itu pun menyesalkan sikap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang yang abai memasang bendera merah putih saat perayaan kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-75 di alun-alun Rembang.
"Saya sudah kontak Bupati Rembang dan memang pemahamannya berbeda.Mereka mengakui kesalahannya yang abai soal itu. Tapi akhirnya, Pemkab Rembang memasang bendera merah putih di alun-alun Rembang sesaat sebelum detik-detik proklamasi," Selasa (18/8/2020).
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada KH Ahmad Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus tentang kritiknya pada Pemkab Rembang terkait persoalan itu.
Sebelumnya, Gus Mus sampaikan kritik itu melalui video yang ramai tersebar di jejaring media sosial Whatsapp pada Senin (17/8/2020) terkait Pemkab Rembang yang tidak memasang bendera merah putih di alun-alun pada tanggal 17 Agustus.
Ganjar mengapresiasi langkah Gus Mus yang dengan tegas mengkritik pemerintah Rembang. Menurut dia, pemerintah harus peduli dalam setiap kondisi, tidak boleh abai untuk tetap khidmad merayakan kemerdekaan.
"Ternyata, sensitifitas masyarakat luar biasa, dan itu direpresentasikan oleh seorang Gus Mus. Beliau peduli, mengingatkan sebagai ulama menyampaikan itu. Iki pitulasan kok sepi piye (ini peringatan hari kemerdekaan kok sepi gimana), gitu," terang Ganjar.
Ganjar sendiri langsung menelpon Bupati Rembang terkait hal itu. Dari komunikasi itu, Bupati Rembang mengatakan bahwa pusat perayaan dilakukan di kantor pemerintahan, dan tidak menggelar keramaian di alun-alun.
"Padahal, alun-alun bukan hanya ruang terbuka saja, melainkan tempat kultural yang biasa digunakan tempat pertunjukan, tempat show dan lainnya. Maka ketika ada keramaian apalagi 17 Agustus, kebiasaan pasang bendera di alun-alun itu ditunggu oleh masyarakat. Maka, kalau tidak ada bendera yang dipasang kan aneh," tegasnya.
Ganjar menyebutkan, kritik yang disampaikan Gus Mus tersebut menjadi koreksi dan evaluasi pemerintah agar tidak abai di kemudian hari. Meskipun setelah kejadian itu, sesaat sebelum detik-detik Proklamasi, Pemda Rembang akhirnya memasang bendera merah putih.
"Siapapun yang sudah berpartisipasi, saya menyampaikan terimakasih. Kejadian ini untuk menjadi koreksi agar tidak terjadi di kemudian hari," katanya.