Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elektabilitas Naik, Ridwan Kamil: Itu hanya Bonus

Melihat perannya dalam penanganan Covid-19 di Jawa Barat, elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terus naik dengan data Indikator Politik pada Juli menunjukkan Ridwan Kamil berada di posisi 5 dengan elektabilitas 8,6 persen.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan video conference bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan bupati/wali kota Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Bodetabek) serta Sekretaris Daerah Banten yang diikuti Gubernur Jabar Ridwan Kamil dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (8/5/2020) malam.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan video conference bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan bupati/wali kota Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Bodetabek) serta Sekretaris Daerah Banten yang diikuti Gubernur Jabar Ridwan Kamil dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (8/5/2020) malam.

Bisnis.com, JAKARTA = Melihat perannya dalam penanganan Covid-19 di Jawa Barat, elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terus naik dengan data Indikator Politik pada Juli menunjukkan Ridwan Kamil berada di posisi 5 dengan elektabilitas 8,6 persen.

Menanggapi hal tersebut, Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil mengatakan bahwa elektabilitas hanya bonus.

“Elektabilitas bagi saya bonus. Saya pikir pemimpin yang berada di panggung yang ambil keputusan besar akan disorot. Di Jawa Barat karena banyak hal positif, dan masyarakat tidak bisa ditutupi karena sekarang semua serba transparan, mungkin yang mendorong itu [elektabilitas],” kata Kang Emil, Sabtu (15/8/2020).

Dia mengungkapkan, selama menjadi Gubernur dan terutama setelah ikut menangani Covid-19, banyak apresiasi yang muncul dari masyarakat dan bentuknya macam-macam, baik yang emosional, personal, dan dalam bentuk elektabilitas politik.

“Itu mah bonus dari sebuah kerja yang memang terukur dan terekspos. Mereka yang terlihat secara politis yang banyak turun terutama sebagai top of mind masyarakat saat ini terkait penanganan Covid-19, akan diberi poin lebih banyak,” tegasnya.

Untuk menjadi presiden 2024, Ridwan mengatakan tak banyak berekspektasi. Pasalnya, ada tiga hal yang diperlukan untuk bisa jadi orang nomor satu di Indonesia, yaitu punya elektabilitas, ada perahu partai politik yang mencalonkan, dan ada logistiknya.

“Saya belum punya dua yang terakhir, partai dan logistik. Jadi walaupun elektabilitas tinggi tidak menjami pas perjodohan politik ada yang mau mencalonkan. Saya menyadari urusan 2024 itu ikhtiar mungkin ada, tapi tidak berekspektasi terlalu jauh,” ujarnya.

Menurutnya, mengatur 50 juta jiwa di Jawa Barat sudah cukup luar biasa karena hampir setara dengan penduduk se-Korea Selatan.

“Kerumitannya mengaturnya ya sama saja, tapi judulnya saja hanya Gubernur,” jelasnya.

Untuk elektabilitas, kata dia ke depan bagi yang berambisi untuk maju agar kerja yang benar dan sampaikan serta realisasikan semua janji-janji kepada masyarakat.

“Nanti elektabilitas tinggi tapi enggak ada yang nyalonin juga enggak usah kecewa juga,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper