Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

167.653 Orang Lolos SBMPTN UTBK 2020

Ketua LTMPT Mohammad Nasih menyebutkan dari total 702.420 pendaftar ada 661.180 peserta yang hadir.
Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Tidar (Untidar) Magelang./Antarann
Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Tidar (Untidar) Magelang./Antarann

Bisnis.com, JAKARTA – Lembata Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mencatat ada 167.653 peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer (SBMPTN UTBK) yang lolos seleksi.

Ketua LTMPT Mohammad Nasih menyebutkan dari total 702.420 pendaftar ada 661.180 peserta yang hadir.

Dari total peserta tersebut 123.099 lolos melalui jalur reguler dan 44.554 lols melalui KIP-Kuliah.

“Perinciannya untuk seleksi Reguler dari total pesertanya 546.370 dan yang lulus seleksi sebanyak 123.099 atau 22,53 persen. Kemudian peserta KIP kuliah sebanyak 156.050, yang lulus seleksi 44.554 atau 28,55 persen. Secara keseluruhan dari 702.420 peserta, yang lulus seleksi 167.653 atau 23,87 persen,” terang Nasih, Jumat (14/8/2020).

Dia menerangkan para peserta yang lolos nantinya masih harus mengikuti beberapa tahapan sebelum diterima dan masuk ke PTN.

“Jadi yang lolos sekarang belum tentu akan masuk, misalnya karena tidak lulus buta warna atau persyaratan lain-lain yang dibuat oleh PTN,” jelasnya.

Nasih juga menyebut bahwa persentase kehadiran pada UTBK tahun ini sangat baik karena mencapai 94,13 persen, dibangdingkan dengan tahun sebelumnya yang tingkat kehadiran hanya 80 sekian persen. Padahal, tahun ini banyak kendala seperti salah satunya Covid-19.

Kemudian, daya tampung dari penerimaan mahasiswa baru berdasarkan ketentuan Kementerian Pendidikan adalah untuk jalur SNMPTN sebanyak 20 persen, SBMPTN 40 persen, dan jalur Mandiri 30 persen.

Selanjutnya, ada beberapa peserta yang harus diskualifikasi karena tidak memenuhi persyaratan, ada 510 peserta yang didiskualifikasi 218 di antaranya karena pada pelaksanaan ujian membawa handphone, berbicara dengan yang lain, atau karena memfoto soal dan kemudian disebarkan.

Sementara itu, ada 292 peserta yang fotonya tidak bisa diidentifikasi itu orangnya atau tidak sehingga berpotensi dijoki atau digantikan orang lain saat ujian.

“Apa yang mereka lakukan itu dianggap kecurangan sehingga kita berikan penalti berupa diskualifikasi. Ada di dalamnya foto keluarga, foto bawa anak, atau mukanya ditutup masker dan sebagainya,” terang Nasih.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper