Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Tunda Kenaikan Tarif Barang Uni Eropa

Langkah itu dilakukan ketika kedua belah pihak bergulat untuk mengakhiri pertempuran perdagangan 16 tahun atas bantuan negara untuk Airbus dan Boeing.
Lambang Uni Eropa terpampang di depan gedung Parlemen Eropa di Brussels, Belgia, Rabu (27/5/2020)./Bloomberg-Geert Vanden Wijngaert
Lambang Uni Eropa terpampang di depan gedung Parlemen Eropa di Brussels, Belgia, Rabu (27/5/2020)./Bloomberg-Geert Vanden Wijngaert

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat telah mengatakan akan menunda rencana kenaikan tarif pada barang-barang Uni Eropa (UE) dan Inggris senilai US$7,5 miliar 5,75 miliar poundsterling yang dikenakannya sebagai hukuman untuk subsidi bagi pembuat pesawat Airbus.

Langkah itu dilakukan ketika kedua belah pihak bergulat untuk mengakhiri pertempuran perdagangan 16 tahun atas bantuan negara untuk Airbus dan Boeing. Amerika Serikat (AS) tahun lalu menaikkan pajak perbatasan pada lebih dari 100 item, termasuk jumper, wiski malt tunggal, dan keju.

"UE dan negara-negara anggota belum mengambil tindakan yang diperlukan untuk memenuhi keputusan WTO. Amerika Serikat, bagaimanapun, berkomitmen untuk mendapatkan resolusi jangka panjang untuk sengketa ini," kata pejabat perdagangan utama Amerika, Robert Lighthizer, dilansir BBC, Kamis (13/8/2020).

Uni Eropa dengan hati-hati menyambut keputusan AS untuk tidak menambah jumlah barang yang dikenakan tarif.

"Komisi mengakui keputusan AS untuk tidak memperburuk sengketa pesawat yang sedang berlangsung dengan menaikkan tarif pada produk-produk Eropa," kata juru bicara Uni Eropa.

Airbus bulan lalu mengatakan akan mengubah beberapa kesepakatan yang bertanggung jawab atas perselisihan itu. Perubahan itu termasuk menaikkan suku bunga pinjaman dengan Prancis dan Spanyol.

Langkah tersebut mendorong para pejabat Uni Eropa untuk menyerukan diakhirinya tarif yang tidak dapat dibenarkan. Banyak pelaku bisnis AS juga memprotes bea masuk yang menaikkan harga bagi pembeli Amerika.

Juru bicara Airbus Clay McConnell mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan sangat menyesalkan bahwa meskipun tindakan Eropa baru-baru ini untuk mencapai kepatuhan penuh, USTR atau Perwakilan Dagang AS telah memutuskan untuk mempertahankan tarif pada pesawat Airbus, terutama pada saat penerbangan dan sektor lainnya sedang melalui krisis.

Sebelumnya, AS mengumumkan tarif barang senilai US$7,5 miliar tahun lalu setelah WTO memutuskan bahwa bantuan negara yang diberikan kepada Airbus untuk meluncurkan pesawat jet A380 dan A350 adalah ilegal.

Pada Februari lalu, AS menaikkan tarif yang dibebankan pada pesawat dari 10 persen menjadi 15 persen dan tidak mengubah bea 25 persen untuk barang-barang lainnya.

Musim panas ini, pejabat AS kembali mengancam untuk menaikkan tarif atau pengenaan pajak impor pada barang baru. Barang-barang yang terancam dengan bea baru termasuk fillet salmon, gin, dan zaitun.

AS diharuskan oleh hukum untuk meninjau tarif secara berkala. Kemarin AS mengumumkan perubahan kecil pada daftar, misalnya, menghapus biskuit manis yang dibuat di Inggris dan menambahkan selai dari Prancis dan Jerman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper