Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat hanya ada sembilan kabupaten/kota atau 1,75 persen dari seluruh kabupaten/kota yang mencatatkan jumlah kasus aktif tinggi.
Tim Pakar Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah menjelaskan bahwa sampai 9 Agustus 2020 dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia sebanyak 29,18 persen atau 150 kabupaten kota tercatat hanya memiliki 11-50 kasus aktif.
Sementara itu, sebanyak 38,79 persen atau 148 kabupaten kota tercatat memiliki kasus aktif sebanyak 1-10.
Selanjutnya, 79 kabupaten/kota atau 15,37 persen tidak mencatatkan adanya kasus aktif. Kemudian, ada 48 kabupaten/kota atau 11,28 persen yang kasus aktifnya berjumlah 100-1000 kasus.
Ada 6,81 persen atau 35 kabupaten/kota yang mencatatkan 51-100 kasus, 6,81 persen atau 35 kabupaten/kota tidak terdampak, dan 1,75 persen atau sembilan kabupaten/kota mencatatkan lebih dari 1.000 kasus.
Dewi menjelaskan kasus aktif artinya orang yang masih terinfeksi dan sedang dirawat di rumah sakit atau isolasi sendiri di rumah. Jumlah ini tidak sebanyak yang disiarkan setiap harinya yang lebih dari 128.000 orang.
Baca Juga
Dia juga mengatakan bahwa sembilan kabupaten/kota ini perlu perhatian ekstra karena menyumbangkan angka kasus aktif terbanyak. Kesembilan kabupaten/kota tersebut adalah 5 kota di DKI Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, dan Semarang.
“Sembilan kabupaten/kota ini perlu perhatian ekstra agar tetap jaga protokol kesehatan agar jangan sampai bertambah kasus aktifnya,” ujarnya.
Adapun, penanganan Covid-19 di perkotaan diakui memang selalu lebih sulit daripada di perdesaan. Beberapa faktor di antaranya adalah karena terlalu padat, aktivitasnya lebih tinggi, dan kepatuhannya tak setinggi di perdesaan.
“Jadi PR kita bersama untuk menekan kasus aktif terutama di sembilan daerah tersebut. Kita harus memutus mata rantai penularan, dengan melakukan protokol kesehatan dengan benar. Jadi semakin kita beraktivitas kita punya tanggung jawab untuk menggalakkan pelaksanaan protokol kesehatan,” tegas Dewi.
Dia mengimbau, jangan sampai kabupaten/kota yang sudah bagus capaiannya protokol kesehatannya dan malah kembali memburuk.