Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat pemeriksaan spesimen pada Jumat (7/8/2020) sebanyak 30.159 spesimen. Angka tersebut membuat total spesimen yang diperiksa secara kumulatif mencapai 1.663.315 spesimen.
Adapun, jumlah orang yang diperiksa secara kumulatif sampai hari ini sudah mencapai 951.910 orang. Dari jumlah tes tersebut ditemukan jumlah positif kumulatif sebanyak 121.226 orang dan negatif 830.684 orang.
Berdasarkan jumlah hasil tes tersebut, tingkat positivity rate Indonesia hari ini berada di posisi 12,7 persen.
Sementara itu, jumlah spesimen yang diperiksa pada hari ini berhasil mencapai target Presiden Joko Widodo yaitu 30.000 spesimen per hari.
Untuk mencapai target tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 harus melakukan perluasan peran laboratorium dalam diagnosis, bahwa 1 kasus per 1.000 penduduk harus dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Adapun, pencapaian pemeriksaan spesimen harian umumnya menurun pada Sabtu dan Minggu. Namun, dengan adanya pedoman baru revisi kelima untuk penanganan Covid-19, diharapkan bisa melakukan tracing kontak sehingga pemeriksaan pada akhir pekan tidak menglami penurunan.
Baca Juga
Sementara itu, sebelumnya Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengakui bahwa tenaga ahli laboratorium di Indonesia yang belum mencukupi menjadi penyebab jumlah spesimen yang diperiksa usai hari libur nasional seringkali anjlok.
“Kalau dari seluruh Indonesia, jumlah mesin PCR itu sudah cukup banyak. Hampir 300, tepatnya 270 laboratorium. Tetapi, belum diikuti dengan sumber daya petugas laboratorium sehingga waktu kerja ini belum bisa optimal,“ kata Doni dalam keterangan resmi, Kamis (6/8/2020).
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa dukungan terhadap sumber daya manusia di laboratorium terus dingkatkan dengan cara penyiapan kemampuan hingga logistik yang memadai.
Pasalnya, Doni yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Pejabat (BNPB) ini menilai bahwa keselamatan dan kesehatan para pekerja laboratorium harus menjadi prioritas.
“Ketika libur pun, mesin harus tetap bekerja. Ini sebagai satu tantangan bagi kita semua untuk menyiapkan SDM yang lebih berkualitas. Tentunya juga didukung dengan dukungan logisik yang memadai, sehingga para pekerja lab kita bisa bekerja dengan lebih baik dan mereka harus terjamin juga keselamatan dan kesehatannya,” jelasnya.