Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepekan Terakhir Angka Kematian Pasien Covid-19 Turun 28 Persen

Tim Pakar Satgas Covid-19 mengatakan bahwa per 2 Agustus 2020, terjadi penurunan angka kematian sekitar 28 persen dibandingkan dengan dua pekan sebelumnya.
Prosesi pemakaman pasien positif COVID-19 di Bandarlampung, Ahad, (24/5/2020)./Antara
Prosesi pemakaman pasien positif COVID-19 di Bandarlampung, Ahad, (24/5/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat penurunan angka kematian pasien Covid-19 selama sepekan sampai 2 Agustus 2020 sampai 28 persen dibandingkan dengan dua pekan sebelumnya. Kendati turun, angka kematian karena Virus Corona di Indonesia masih harus ditekan.

Tim Pakar Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan bahwa per 2 Agustus 2020, terjadi penurunan angka kematian sekitar 28 persen dibandingkan dengan dua pekan sebelumnya.

“Kebetulan kemarin memang angkanya sedang turun. Kita masih punya PR [pekerjaan rumah] untuk menekan anagka kematian, setidaknya supaya sama dengan angka kematian dunia, kalau bisa lebih rendah,” ungkapnya, Rabu (5/8/2020).

Dari awal pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, Dewi mengungkapkan, pada Maret angka kematian sempat tinggi di 9,34 persen kemudian angka kematian turun per Juli 5,08 persen, kemudian per 4 Agustus sudah 4,68 persen.

“Ini catatan meninggal dibandingkan yang positif. Di awal tinggi karena kita masih butuh jumlah rumah sakit rujukan dan dokter yang saat itu belum memadai, sehingga angka persentase kematian masih tinggi,” terangnya.

Adapun, Indonesia punya pekerjaan rumah untuk meningkatkan kesembuhan dan menekan kematian setidaknya sama dengan dunia di 3,79 persen.

Sampai 2 Agustus juga tercatat ada lima provinsi yang menjadi penyumbang angka kematian tertinggi, yaitu Jawa TImur sebanyak 1719 kasus, DKI Jakarta sebanyak 844 kasus, Jawa Tengah 655 kasus, Sulawesi Selatan 321 kasus, dan Kalimantan Selatan 295 kasus.

“Kita punya tantangan bahwa rumah sakit harus punya kapasitas sesuai dengan jumlah penduduknya. Harapanya di kota yang penduduknya lebih padat rumah sakitnya lebih banyak sehingga penanganannya lebih cepat dan bisa menurunkan angka kematian,” ujar Dewi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper