Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Hanya Indonesia, Brasil Juga Uji Coba Tahap Akhir Vaksin Corona Sinovac

Vaksin buatan Sinovac merupakan vaksin ketiga di dunia yang memasuki uji klinis tahap ketiga atau uji coba secara masif kepada manusia.
Calon vaksin virus Corona (Covid-19)./Shutterstock
Calon vaksin virus Corona (Covid-19)./Shutterstock

Bisnis.com, JAKARTA - Brasil tengah memasuki tahap final uji klinis vaksin Corona buatan perusahaan China, Sinovac. Sementara itu, di Indonesia vaksin yang sama akan memasuki fase yang sama pada bulan depan.

Mengutip Bangkok Post, Rabu (22/7/2020), vaksin buatan Sinovac merupakan vaksin ketiga di dunia yang memasuki uji klinis tahap ketiga atau uji coba secara masif kepada manusia. Ini merupakan tahap terakhir sebelum mendapatkan izin dari otoritas untuk produksi massal.

“Kita hidup dalam rentang sejarah yang unik, dan itu mengatakan saya ingin menjadi bagian dari uji coba vaksin tersebut,” kata seorang dokter berusia 27 tahun yang menerima dosis pertama di Clinical Hospital di Universitas Sao Paulo, Brasil.

Adapun, sekitar 9.000 tenaga medis dari sejumlah wilayah di Brasil akan menerima vaksin yang diketahui bernama CoronaVac. Mereka akan mendapatkan dua dosis selama 3 bulan ke depan untuk kemudian dipelajari efeknya.

Apabila vaksin terbukti aman dan efektif, Sao Paolo akan memiliki izin untuk memproduksi 120 juta dosis.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa vaksin virus Corona akan tersedia di Indonesia pada awal tahun depan. Oleh karena itu, sepanjang tahun ini dia meminta masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Disiplin protokol Covid-19 harus dijalankan. Vaksin ini kami pastikan akan ada, tapi masyarakat saya mohon berdisiplin,” kata Erick usai rapat intern dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/7/2020).

Adapun, PT Bio Farma (Persero) menyatakan kesanggupan produksi massal vaksin Covid-19 pada kuartal I atau Januari - Maret 2021. Vaksin ini merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan asal China, Sinovac. Pada tahap awal, perusahaan pelat merah ini menargetkan untuk menghasilkan 40 juta dosis vaksin per tahun.

“Untuk tahap pertama sesuai dengan target penyelesaian uji klinis Januari. Pada saat uji klinis dan izin edar keluar, kami sudah menargetkan untuk selesai sekitar 40 juta dosis per tahun,” kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir usai rapat dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/7/2020).

Honesti menambahkan bahwa Bio Farma menyiapkan kemampuan maksimal produksi 100 juta dosis per tahun. Kemudian, pada tahun berikutnya akan ekspansi menuju 250 juta dosis per tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper