Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nunung Rusmiati mengatakan bahwa untuk memulihkan sektor pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19, diperlukan gebrakan yang besar tetapi tetap mengikuti aturan yang ada seperti penerapan protokol kesehatan.
"Misalnya kita harus berani membuka Visa on Arrival." kata Nunung seperti dikutip dari siaran langsung MetroTV, Senin (20/7/2020).
Bahkan, dia menilai wisatawan mancanegara (wisman) siap dan berani berkunjung atau berlibur ke Indonesia jika negara mengizinkan.
Menurutnya, Asita mencatat pada September 2020 sejumlah wisman yang sudah memesan tiket perjalanan wisata, tidak melakukan pembatalan dan berharap tetap bisa berlibur ke Tanah Air.
Adapun, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan bahwa kesiapan Indonesia dalam memutar kembali roda pariwisata harus bisa dilihat secara parsial atau per daerah.
Menurutnya, sejumlah daerah dengan destinasi wisata kenamaan seperti Bali, Batam, Bintan, Yogyakarta, dan Danau Toba tengah disiapkan untuk membuka kembali sektor pariwisatanya.
Baca Juga
Namun, Luhut menegaskan bahwa saat ini masih memprioritaskan wisatawan lokal untuk berkunjung ke obyek wisata di sejumlah daerah yang siap atau masuk dalam zona hijau.
"Kita sekarang banyak ingin melihat turis domestik, kalau bisa kita dorong sampai 70 persen. Saat ini masih kira-kira 55 persen, jadi masih ada 15 persen ruang untuk kita tingkatkan," ujar Luhut.
Dia menegaskan penyiapan sektor pariwisata di era kenormalan baru harus dibarengi dengan kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. Artinya, daerah yang akan kembali membuka sektor pariwisata harus berkembang ke arah zona hijau dalam peta risiko penularan virus.