Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Infodemi terkait Covid-19 Marak, IDI: Jangan Anggap Enteng Wabah

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menegaskan Covid-19 sangat berbahaya lantaran menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.
Ketua Umum PB IDI dr Daeng M Faqih saat diwawancarai awak media massa di Jakarta, Kamis (13/2/2020). /Antarann
Ketua Umum PB IDI dr Daeng M Faqih saat diwawancarai awak media massa di Jakarta, Kamis (13/2/2020). /Antarann

Bisnis.com, JAKARTA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) turut mengomentari maraknya infodemi terkait virus corona (Covid-19) belakangan ini. Organisasi profesi itu pun mengimbau masyarakat Indonesia agar tidak meremehkan bahaya wabah tersebut.

Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Daeng M Faqih, menegaskan bahwa Covid-19 berbahaya lantaran dapat menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Apalagi, Daeng menyebut hingga saat ini sudah ada 63 dokter yang dilaporkan terkena Covid-19.

"Iya sebaiknya kita tetap hati-hati dan tidak menganggap enteng. Secara logika sederhana, kalau tidak berbahaya tidak mungkin Covid-19 menjadi pandemi menyebar cepat ke seluruh dunia," kata kepada Antara di Jakarta pada Senin (20/7/2020).

IDI, melalui Humas PB IDI Abdul Halik Malik, juga mengimbau masyarakat agar tak mudah percaya pada berita yang tidak memiliki sumber yang jelas. Menurutnya, literasi informasi sangat penting untuk masyarakat.

Pasalnya, penyebaran infodemi berupa informasi negatif, hoaks dan misinformasi terbilang cepat sekali.

"Sosialisasi dan edukasi perlu terus dilakukan oleh otoritas setempat dengan melibatkan para ahli. Siapa pun ketika menerima informasi atau hendak memberikan informasi, pastikan untuk disaring dulu sebelum sharing, agar terhindar dari infodemi di tengah pandemi," kata Abdul.

Dia mengingatkan bahwa bila masyarakat meragukan suatu informasi, sebaiknya langsung ditanyakan kepada otoritas atau sumber informasi yang akurat dan terpercaya.

"Belakangan ini bukan hanya pandemi corona yang berbahaya, infodemi seputar kesehatan juga tidak kalah berbahaya, oleh karena itu para pihak diminta agar memberi kabar yang benar," kata dr Abdul.

Seperti diketahui, musisi bernama lengkap Erdian Aji Prihartanto belakangan ini menuai kontroversi usai mengomentari foto jenazah Covid-19 karya fotografer Joshua Irwandi untuk National GeographicAnji dinilai meremehkan virus coronaCovid-19, yang belakangan jumlah kasusnya terus melonjak.

"Saya percaya cvd (COVID-19) itu ada. Tapi saya tidak percaya bahwa cvd semengerikan itu," tulis Anji dalam akun Instagramnya.

Meski demikian, pelantun lagu 'Dia' itu belakangan mengklarifikasi pernyataan dia.

Melalui akun Twitter pribadinyaAnji mengatakan bahwa polemik yang terjadi atas komentarnya itu karena perbedaan sudut pandang dirinya dalam melihat viralnya foto Joshua Irwandi.

"Ini adalah tentang perbedaan sudut pandang. Saya membaca viralnya foto Joshua Irwandi dari banyak akun besar dengan pola caption yang seragam," tulis Anji dalam akun Twitter pribadinya, Senin (20/7/2020).

Anji juga mengatakan tidak pernah mendeskriditkan profesi Joshua Irwandi sebagai fotografer National Geographic dan pewarta foto lain dalam bertugas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper