Bisnis.com, JAKARTA - Sedikitnya 21.000 pesantren mendapat bantuan anggaran akibat wabah Virus Corona penyebab Covid-19. Jumlah alokasi untuk lembaga pendidikan agama itu mencapai Rp2,7 triliun.
“Menurut hitungannya Pak Menteri [Agama] ini 21.000 lembaga pesantren, itu bantuan operasionalnya Rp2,38 miliar, untuk internetnya juga dikasih 317 miliar untuk batuan internetnya," kata Wakil Presiden Ma'ruf Amin melalui keterangan resmi, Sabtu (18/7/2020).
Seluruh bantuan tersebut dianggarkan untuk penanganan kesehatan madrasah diniyah, lembaga pendidikan Alquran, dan bantuan pembelajaran berbasis daring selama pandemi Covid-19.
Di samping itu, Ma'ruf menyebut akan ada bantuan dukungan berupa pemeriksaan kesehatan, perbaikan sarana dan prasarana pesantren. Pemerintah juga telah menyiapkan pula insentif yang akan diberikan kepada para ustaz.
Bantuan dana sosial tersebut di antaranya disalurkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Dua kementerian itu juga memberikan bantuan kepada para ustaz termasuk dukungan pemeriksaan kesehatan, sarana kesehatan, untuk pemenuhan protokol kesehatan. Upaya ini dibantu oleh Gugus Tugas BNPB, BPBD, dan juga Dinas Kesehatan di daerah-daerah.
Baca Juga
"Kemudian pembangunan tempat wudu, MCK, cuci tangan ini juga oleh Kementerian PUPR," ujarnya.
Di sisi lain, Wapres mengingatkan bagi pesantren yang akan aktif kembali untuk melakukan beberapa langkah pencegahan untuk menghindari potensi penularan virus di lembaga pendidikan itu.
Pertama, memastikan seluruh santri yang masuk harus steril, sudah mengikuti rapid test. Kemudian, mengawal para siswa agar tidak keluar asrama dan melarang masyaralat luar masuk ke lingkungan pesantren.
Dia mengharapkan agar pesantren dapat melakukan perbaikan sarana dan prasarana pada pesantren agar dapat memaksimalkan penerapan protokol kesehatan, dengan membangun tempat cuci tangan dan pengaturan kamar tidur untuk menghindarkan potensi kluster baru penularan Covid-19.