Bisnis.com, JAKARTA – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat ada enam provinsi yang tidak melaporkan kasus baru konfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (16/7/2020).
Keenam provinsi tersebut antara lain adalah Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Timur.
Dari keenam provinsi tersebut, tiga provinsi diantaranya bahkan mendapat tambahan kasus sembuh yaitu Bangka Belitung mencatat 17 kasus sembuh, Kalimantan Utara 1 kasus sembuh, dan Kepulauan Riau 6 kasus sembuh.
Selain itu, pada hari ini juga terdapat 11 provinsi dengan penambahan kasus positif Covid-19 di bawah 10 kasus yaitu Sulawesi Tenggara 9 orang, DI Yogyakarta (8), Maluku (6), Riau (5), Kalimantan Barat (4), Lampung (4), Papua Barat (4), Aceh (3), Sulawesi Barat (2), Bengkulu (1) dan Sumatra Barat (1).
Adapun, secara keseluruhan di Indonesia tercatat ada tambahan kasus baru sebanyak 1.574 orang, sehingga total kasus positif Covid-19 menjadi 81.668 orang.
Kemudian, kasus sembuh bertambah 1.295 menjadi 43.345 orang, dan meninggal bertambah 76 orang sehingga total menjadi 3.875 orang.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan kasus penularan di tengah masyarakat masih tinggi dan banyak kasus konfirmasi positif yang tanpa gejala. Oleh sebab itu, masyarakat diminta tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, terutama di tempat kerja, fasilitas umum, dan kendaraan umum.
“Pilih masker yang nyaman, supaya bisa menggunakan dengan benar untuk waktu yang lama. Kalau terlalu ketat tidak nyaman sehingga tidak digunakan semestinya, banyak yang diturunkan hanya menutup mulut, tidak menutup hidung. Bahkan ada yang untuk menutup dagu,” kata Yuri, Kamis (16/7/2020).
Kondisi itu tidak menguntungkan dan sama dengan tidak menggunakan masker, sehingga kemungkinan penularan masih tetap terjasi.
Selain itu, ketika melepas masker diimbau untuk menyimpan dengan baik. Seringkali masker ditaruh di bawah dagu yang menjadi tempat terpapar atau tertempel virus atau dipegang dengan tangan yang belum dicuci, kemudian menyentuh hidung dan mulut.
Kemudian, Yuri juga mengimbau di tempat makan umum sebaiknya membawa alat makan sendiri, tetap jaga jaga jarak dan upayakan tidak melakukan pembicaraan selama masih makan bersama orang lain.
“Makan disegerakan, tidak berbicara, dan selesaikan, tidak berlama-lama di tempat itu. Ini sesuatu yang baru, karena biasanya tempat makan jadi tempat ngobrol. Ini yang harus diubah, ini yang dimaksud dengan adaptasi kebiasaan baru,” imbuh Yuri.
Selanjutnya, di tatanan kehidupan baru, ketika harus kembali bekerja, masyarakat diimbau agar menerapkan protokol kesehatan saat sampai di rumah. Mencuci tangan, mandi, mengganti dan merendam baju yang sudah digunakan.
“Di rumah ada anggota keluarga yang rentan sakit. Orang tua dan anak-anak bisa jadi korban dari penyakit yang kita bawa dari tempat kita beraktivitas. Ini upaya kita bersama menghentikan Covid-19,” ungkapnya.