Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Balas Kebijakan AS terkait Muslim Uighur, China Beri Sanksi Ini

Sanksi itu diiberikan terhadap sejumlah pejabat Amerika Serikat termasuk Senator Ted Cruz dan Marco Rubio, serta Perwakilan AS Chris Smith.
Beberapa pekerja berjalan di luar pagar lokasi yang secara resmi disebut sebagai pusat edukasi vokasional di Dabancheng, Xinjiang, Wilayah Otonomi Uighur, China, Selasa (4/9/2018)./Reuters-Thomas Peter
Beberapa pekerja berjalan di luar pagar lokasi yang secara resmi disebut sebagai pusat edukasi vokasional di Dabancheng, Xinjiang, Wilayah Otonomi Uighur, China, Selasa (4/9/2018)./Reuters-Thomas Peter

Bisnis.com, JAKARTA - China mengumumkan pemberian sanksi kepada sejumlah pejabat Amerika Serikat. Sanksi itu termasuk diberikan kepada dua senator asal Negeri Paman Sam.

Aksi itu dinilai menjadi balasan atas sanksi Amerika Serikat terhadap pejabat senior China terkait perlakuan Beijing terhadap Muslim Uighur.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengungkapkan apa yang disebutnya 'sanksi setara' itu diberikan terhadap Senator AS Ted Cruz dan Marco Rubio, Perwakilan AS Chris Smith, Duta Besar untuk Kebebasan Beragama Internasional Sam Brownback dan Komisi Eksekutif Kongres untuk China.

Komisi tersebut mengawasi HAM dan perkembangan aturan hukum di China. Pihaknya juga menyerahkan laporan tahunan kepada Presiden Donald Trump dan Kongres.

"Sanksi AS secara serius mencampuri urusan internal China, secara serius melanggar norma dasar hubungan internasional dan secara serius merusak hubungan China-AS," katanya saat konferensi pers harian, Senin (13/7/2020).

China bahkan mengancam akan membuat respons yang lebih keras berdasarkan pada perkembangan situasi. Hua tidak menjelaskan sanksi apa yang dikehendaki.

Namun, langkah Washington terhadap pejabat China, termasuk sekretaris partai komunis di wilayah barat Xinjiang yang bermasalah, mencakup pembekuan aset AS, perjalanan AS dan pelarangan bagi warga Amerika menjalin bisnis dengan mereka.

Pakar PBB dan para pegiat menyebutkan sedikitnya satu juta orang  etnik Uihgur dan Muslim lainnya ditahan di pusat penahanan di Xinjinang.

Sementara itu, China mengklaim tempat itu sebagai pusat pelatihan untuk membantu memberantas terorisme dan ektremisme serta memberikan keahlian baru bagi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper