Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perpanjang PSBB Tangerang Raya Hingga 26 Juli, Gubernur Wahidin Targetkan Banten Zona Hijau

Dia mengaku pernah dikritik di berbagai forum dan media sosial, seakan-akan Provinsi Banten tidak berbuat apa-apa dalam menghadapi Covid-19.
Gubernur Wahidin Halim saat telekonferensi
Gubernur Wahidin Halim saat telekonferensi

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Banten Wahidin Halim kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Tangerang Raya hingga 26 Juli 2020 mendatang.

Langkah itu, menurutnya untuk mengejar target Banten menjadi zona hijau dari pesebaran virus corona.

Dia mengaku pernah dikritik di berbagai forum dan media sosial, seakan-akan Provinsi Banten tidak berbuat apa-apa dalam menghadapi Covid-19.

Faktanya kini Provinsi Banten sudah masuk Zona Kuning dan berada di posisi 12 nasional. "Saya memang jarang tampil dan bicara di televisi. Yang penting saya bekerja dan yakin mengurangi Covid-19. Faktanya, bagaimana seluruh lini baik Polda, Korem, Bupati dan walikota serta para alim ulama yang bekerja keras mencapai ini semua. Karena kita tahu apa yang harus kita lakukan," ungkap Gubernur Banten dalam telekonferensi Evaluasi Pembatasan Sosial Berskala Besar Wilayah Tangerang Raya dikutip dari instagram resmi Pemprov Banten.

Telekonferensi itu diikuti oleh Wakil Gubernur Andika Hazrumy, Sekda Al Muktabar, Forkopimda Provinsi Banten, Forkopimda Tangerang Raya, serta para kepala OPD Provinsi Banten dan Tangerang Raya (Minggu, 12/7/2020).

"Dan ini faktualnya, Banten benar-benar menunjukkan upayanya. Bisa tanya kepada para bupati dan walikota," tambahnya.

Dari evaluasi itu, disepakati bahwa PSBB di wilayah Tangerang Raya diperpanjang. Namun dengan kelonggaran untuk sejumlah kegiatan tertentu yang berisiko rendah terhadap penularan dan penyebaran Covid-19. Sementara untuk kegiatan yang berisiko sedang, agak tinggi, dan tinggi tetap akan dibatasi.

Diakui Gubernur Banten, sejak awal dirinya tidak sepakat dengan istilah new normal tetapi yang terpenting adalah harus membiasakan diri di dalam suatu kehidupan baru. Karena ada perubahan nilai-nilai budaya dan harus melalui internalisasi dan institusionalisasi. Menjadi suatu kebiasaan baru di masyarakat.

Dikatakannya, sejak awal pembiasaan Protokol Kesehatan Covid-19 bisa jadi konflik bagi diri dan sebagian masyarakat. Namun lama kelamaan karena kesadaran akan pentingnya menghadapi pandemi akhirnya jadi berkompromi dengan kebiasaan-kebiasaan dan nilai-nilai baru. Sebuah proses yang membutuhkan waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper