Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukungan bagi Presiden Korsel Moon Jae-in Surut Akibat Kenaikan Harga Properti

Peringkat dukungan Moon turun menjadi 47 persen, dari 50 persen seminggu yang lalu. Jajak pendapat mingguan ini dilakukan oleh Gallup Korea dan dirilis hari ini, Jumat (10/7/2020).
Presiden Joko Widodo (kanan) memayungi Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in saat menanam pohon Gaharu di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/11)./Reuters
Presiden Joko Widodo (kanan) memayungi Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in saat menanam pohon Gaharu di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/11)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Dukungan bagi Presiden Korea Selatan Moon Jae-in jatuh ke level terendah dalam empat bulan, setelah banyak responden menyalahkan pemerintah yang tidak mampu mengendalikan kenaikan harga real estat.

Peringkat dukungan Moon turun menjadi 47 persen, dari 50 persen seminggu yang lalu. Jajak pendapat mingguan ini dilakukan oleh Gallup Korea dan dirilis hari ini, Jumat (10/7/2020).

Angka ketidaksetujuan terhadap Moon naik menjadi 44 persen dari 39 persen seminggu yang lalu.

Pemerintah Moon mengungkapkan pihaknya akan menaikkan pajak properti untuk pemilik rumah lebih dari satu. Kebijakan ini menandai tindakan terbaru untuk menekan kenaikan harga rumah yang telah memicu ketidakpuasan publik atas ketidaksetaraan dan spekulasi harga di dalam kepemilikan properti.

Pemerintahan pada minggu ini juga meningkatkan tekanan kepada pejabat untuk membongkar rumah kedua mereka di ibukota Seoul yang menjadi salah satu kawasan mahal.

Perumahan yang terjangkau telah menjadi salah satu tujuan kebijakan utama Moon sejak mulai menjabat pada Mei 2017 dengan janji untuk meningkatkan standar hidup warga Korea.

Namun, ketidakcocokan antara penawaran dan permintaan di lingkungan populer dan pembelian rumah untuk tujuan investasi yang meluas telah membuat harga properti di Seoul melonjak tajam.

Angka-angka jajak ini datang setelah Moon dan Partai Demokratnya yang progresif mencetak dukungan penuh dalam pemilihan parlemen pada bulan April yang berhasil menggerakkan gelombang dukungan publik untuk kubunya di masa pandemi Covid-19.

Sejak itu, Moon juga melihat Pyongyang menolak usahanya untuk memperbaiki hubungan. Dilansir oleh Bloomberg, seorang pejabat tinggi kementerian luar negeri Korea Utara minggu ini mencap Moon sebagai 'pria yang suka ikut campur' karena Moon berusaha menengahi pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Pejabat yang anonim tersebut juga mengatakan hubungan antar-Korea pasti akan terdampak jika pemerintah Moon mempertahankan omong kosongnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper