Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Perkirakan Otomotif China Pulih Lebih Cepat

Dilansir Bloomberg, Kamis (9/7/2020), Asosiasi Produsen Otomotif China atau CAAM memperkirakan akan terjadi penurunan 10 persen hingga 20 persen pada partai besar untuk tahun ini.
Beragam mobil bekas tampak di pasar kendaraan seken di Pingdingshan, Privinsi Henan, China, 5 November 2018. /REUTERS
Beragam mobil bekas tampak di pasar kendaraan seken di Pingdingshan, Privinsi Henan, China, 5 November 2018. /REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Kelompok industri otomotif China memperkirakan kemerosotan penjualan akan lebih cepat pulih. Proyeksi penurunan penjualan direvisi menjadi hanya 10 persen tahun ini karena pandemi yang telah mereda di negara itu.

Dilansir Bloomberg, Kamis (9/7/2020), Asosiasi Produsen Otomotif China atau CAAM memperkirakan akan terjadi penurunan 10 persen hingga 20 persen pada partai besar untuk tahun ini.

Menurut sumber yang dekat dengan masalah ini, perkiraan Mei sebesar 15 persen hingga 25 persen. Namun, angka itu masih akan menempatkan penjualan tahunan di pasar kendaraan terbesar di dunia pada level terendah sejak 2014.

Sementara permintaan telah meningkat, tantangan masih tetap ada karena perlambatan ekonomi merusak minat konsumen untuk membelanjakan barang-barang mahal. Namun, pembeli secara bertahap kembali ke showroom karena pemerintah memudahkan pembatasan, menambah bukti bahwa pasar mobil dapat pulih.

Adapun pandemi ini memperburuk penurunan dua tahun dalam penjualan mobil di China, dengan perlambatan ekonomi, ketegangan perdagangan dengan AS dan standar emisi yang lebih ketat semakin membebani permintaan. Raksasa seperti Volkswagen AG, Toyota Motor Corp dan Tesla Inc. telah menghabiskan miliaran dolar untuk membangun pabrik di China dalam beberapa dekade terakhir.

Revisi proyeksi ini sejalan dengan pernyataan Asosiasi Penumpang Mobil China, yang juga memperkirakan penurunan sekitar 10 persen untuk tahun ini. Perwakilan CAAM menolak memberikan komentar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Ropesta Sitorus
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper