Bisnis.com, JAKARTA - Serikat Pekerja di Bajaj Auto, pengekspor sepeda motor terbesar di India, menuntut penutupan sementara salah satu pabriknya setelah 250 pekerja dinyatakan positif terkena Virus Corona (Covid-19), Sabtu, 4 Juli 2020.
India melakukan penutupan total (lockdown) pada akhir Maret untuk meredam penyebaran Virus Corona, tetapi baru-baru ini melonggarkan pembatasan meskipun jumlah kasus melonjak.
Hal ini menempatkan beberapa perusahaan dalam posisi yang sulit ketika mereka mencoba untuk menghidupkan kembali produksi.
Pabrik Bajaj Auto yang terkena dampak terletak di bagian barat Maharashtra, negara bagian dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi. Perusahaan mengatakan dalam sepucuk surat kepada karyawan minggu ini bahwa mereka yang tidak datang kerja tidak akan dibayar.
“Orang-orang takut datang kerja. Beberapa masih datang tetapi ada yang mengambil cuti,” kata Thengade Bajirao, Presiden Serikat Pekerja Bajaj.
Pada 26 Juni, perusahaan mengatakan bahwa 140 dari sekitar 8.000 staf di pabrik itu telah tertular Virus Corona dengan dua di antaranya meninggal dunia.
Perusahaan juga menyampaikan bahwa pekerjaan di sana tidak akan dihentikan, karena perusahaan ingin belajar untuk "hidup dengan virus".
Seorang pejabat di distrik Aurangabad, yang mengawasi daerah Waluj di mana pabrik itu berada, mengatakan jumlah kasus sekarang telah meningkat menjadi lebih dari 250 kasus.
Bajaj Auto tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Pada hari Sabtu (4/7/2020), India melaporkan jumlah infeksi lebih dari 22.000 kasus setiap hari, menjadikan total nasional lebih dari 640.000 kasus.
"Kami meminta perusahaan menutup sementara pabrik selama 10-15 hari untuk memutus siklus tetapi mereka mengatakan tidak ada gunanya karena orang akan terus berkumpul dalam acara sosial di luar pekerjaan," kata Bajirao dari serikat Bajaj.
Untuk setiap karyawan yang dites positif, empat yang bekerja di dekat mereka harus dikarantina, sehingga mempengaruhi produktivitas, katanya.
Dengan kapasitas produksi tahunan lebih dari 3,3 juta sepeda motor dan kendaraan lain, pabrik Waluj menyumbang lebih dari 50 persen volume produksi Bajaj di India.
"Jika seorang karyawan tetap absen di kantor atau pabrik karena alasan apa pun meskipun diminta oleh perusahaan ... maka gajinya akan dikurangi 100 persen selama periode tersebut," kata Bajaj dalam suratnya kepada karyawan.