Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Negara Berpotensi Gagal Bila Penanganan Pandemi Covid-19 Tak Tepat

Politikus Anis Mata menilai ada lima ancaman negara gagal dalam menghadapi krisis pandemi virus corona atau Covid-19.
nDokter patologi klinik menunjukkan cara kerja alat Polymerase Chain Reaction (PCR) di Ruang Ektraksi DNA dan RNA Laboratorium Mikrobiologi RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (20/6/2020). Pengoperasian alat PCR yang dapat memeriksa 1.000 sampel tersebut, diharapkan bisa mempercepat waktu untuk mengetahui hasil pemeriksaan pasien yang diduga terinfeksi virus corona atau Covid-19 di Sidoarjo. ANTARA FOTO/Umarul Faruqn
nDokter patologi klinik menunjukkan cara kerja alat Polymerase Chain Reaction (PCR) di Ruang Ektraksi DNA dan RNA Laboratorium Mikrobiologi RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (20/6/2020). Pengoperasian alat PCR yang dapat memeriksa 1.000 sampel tersebut, diharapkan bisa mempercepat waktu untuk mengetahui hasil pemeriksaan pasien yang diduga terinfeksi virus corona atau Covid-19 di Sidoarjo. ANTARA FOTO/Umarul Faruqn

Bisnis.com, JAKARTA - Politikus Anis Mata menilai pandemi virus corona atau Covid-19 berpotensi membuat sebuah negara hancur jika tidak ditangani dengan tepat.

Menurutnya, ada lima ancaman negara gagal dalam menghadapi krisis pandemi Covid-19. Pertama, pandemi Covid-19 merupakan krisis multidimensi.

"Pandemi ini akan berkembang ke dalam fase-fasenya menjadi krisis ekonomi yang sekarang sudah terjadi kemudian nanti berkembang lagi menjadi krisis sosial, yang sekarang sudah terjadi juga di mana-mana dan saya lihat di Indonesia ini cikal bakalnya sudah mulai muncul, kemudian akan menjadi krisis politik dan krisis geopolitik," ujarnya dalam sebuah diskusi daring, Senin (29/6/2020).

Kedua, sambungnya, pandemi akan menjadi krisis sistemik yang terbukti dengan ekonomi global dan pergerakan manusia terhenti.

Ketiga, pandemi ini adalah krisis berlarut. Menurutnya, banyak orang memperkirakan krisis akibat pandemi Covid-19 akan berlangsung antara 10-12 tahun.

Keempat, faktor pemicu krisis ekonomi saat ini adalah faktor nonekonomi. Anis menilai, walaupun gejala krisis ekonomi sudah tampak sebelumnya, tapi pandemi ini mempercepat krisis ekonomi. "Solusinya nanti menurut saya adalah solusi nonekonomi," katanya.

Kelima, krisis ini membuat sistem tidak bekerja. Walhasil yang diperlukan saat ini adalah leadership atau kepemimpinan.

Kepemimpinan yang dimaksud Anis harus memiliki tiga hal utama yakni efektif atau semua rencana harus terlaksana, kemudian inovatif yakni solusi nonekonomi yang tidak biasa sehingga diperlukan kreativitas, dan kolaboratif atau melibatkan banyak institusi.

"Tantangan besarnya pada leadership bukan pada sistemnya karena ktisis sistem tidak bekerja di sini. Jadi saya bisa memahami Pak Jokowi terlihat sangat marah saat itu karena memang itu masalahnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper