Bisnis.com, JAKARTA - Polri telah menginstruksikan 34 Polda dan 500 Polres untuk terlibat langsung dalam program ketahanan pangan nasiona. Program tersebut dimulai sejak Maret 2020.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengemukakan bahwa 34 Polda dan 500 Polres memiliki strategi masing-masing untuk terlibat dalam program tersebut.
"Ini merupakan bagian dari upaya Polri untuk ikut serta mendukung program ketahanan pangan nasional yang digagas pemerintah, sehingga kebutuhan dasar sehari- hari masyarakat dapat terpenuhi seperti sayur, ikan dan sebagainya,” tutur Argo dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (25/6/2020)..
Sebagai contoh, Argo menyebut kegiatan anggota Bhabinkamtibmas bersama warga Kelurahan Ciganjur Jakarta Selatan.
Mereka memanfaatkan lahan kosong untuk dikelola dan ditanami aneka sayuran dan sejenisnya, baik secara alami maupun hidroponik.
Selain pupuk, warga juga mendapat bantuan 4.500 bibit tanaman sehingga mereka mampu meningkatkan produksi tanaman.
Baca Juga
Contoh lainnya, Polres Indramayu Jawa Barat melakukan budi daya ikan lele di Kelurahan Kandanghaur Jawa Barat.
Budi daya tersebut dilakukan di atas lahan 30 hektare yang terbagi ke dalam 200 petak. Masing-masing petak berukuran sekitar 25 x 15 meter. Satu petak bisa menghasilkan ikan 3 ton.
Sementara itu, Polresta Jayapura Kota memanfaatkan lahan kosong untuk bercocok tanam sayuran seperti terong, lombok, kangkung, tomat, jagung, dan singkong.
Selain menjadi bentuk kemandirian dari anggota Polri, hasil panen sayuran pun dimanfaatkan untuk membantu masyarakat sekitar secara berkelanjutan.
Di Majalengka, Jawa Barat seluruh jajaran Polsek membuat inovasi membudidayakan lele dan kangkung dalam ember. Program tersebut berjalan sejak Maret lalu.
Belum lama ini, Kapolres Majalengka AKBP Bismo Teguh bersama Muspika dan tokoh masyarakat setempat menuai hasilnya dengan panen bersama.
Program ini disambut baik masyarakat karena hasil panen dapat dinikmati bersama.
Di Kabupaten Pelalawan, Riau juga demikian. Lahan yang sudah tersedia seluas 13 hektare. Di sana masyarakat menanam palawija dan sayuran yang bis dipanen dalam waktu dua bulan. Jangka waktu itu dinilai efektif memenuhi kebutuhan dapur jika Covid-19 tak kunjung berakhir.
Masyarakat tinggal mengolah lahan karena bibit, alat tani dan pupuk sudah disediakan. Bagi kelompok tani yang suka perikanan juga disediakan beberapa kolam dan bantuan bibit.
Tersedia bibit cabai rawit, jagung manis, kangkung, sawi, bayam, timun, ikan lele, nila dan patin.
Masyarakat didampingi tenaga ahli untuk penyuluhan. Polda Riau telah menempatkan personel Bhabinkamtibmas sebagai pioner bersama Babinsa.