Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Corona Belum Usai, Proyek Lima Destinasi Super Prioritas Tetap Dikebut

Pemerintah tetap melakukan persiapan di sektor pariwisata sesuai dengan rencana yang telah dibuat sejak sebelum adanya pandemi Covid-19.
Wisatawan menikmati pemandangan matahari terbit dari Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (15/12/2018)./JIBI-Rachman
Wisatawan menikmati pemandangan matahari terbit dari Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (15/12/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menegaskan lima destinasi super prioritas tetap menjadi proyek strategis nasional yang dikebut oleh pemerintah kendati pandemi Covid-19 belum kunjung usai.

“Kementerian dan Lembaga terkait proyek tersebut tetap melanjutkan persiapan destinasi super prioritas tersebut. Sehingga, ketika keadaan sudah membaik bahkan ketika vaksin sudah ditemukan semua destinasi sudah siap dikunjungi,” kata Wishnutama dalam konferensi pers di BNPB, Jakarta, Senin (22/6/2020).

Dia menuturkan, pihaknya tetap melakukan persiapan sesuai dengan rencana yang telah dibuat oleh pemerintah sejak sebelum adanya pandemi Covid-19.

“Kebanyakan ini adalah tempat terbuka relatif resikonya lebih rendah dibandingkan tempat-tempat yang lain dan memang nanti ada protokol tambahan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bagi para pelaku atau wisatawan,” ujarnya.

Di tengah upaya penanganan pandemi Covid-19, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memastikan anggaran pembangunan lima destinasi super prioritas tidak akan dipangkas.

Kelima destinasi super prioritas itu yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT) dan Likupang (Sulawesi Utara).

“Kami sepakat dengan Bu Ani (Menteri Keuangan Sri Mulyani), program-program pembangunan lima tourist destination di mana Kementerian Perhubungan terlibat, itu tidak dipotong tapi dimasukkan pada multiyears,” kata Luhut.

Luhut menjelaskan alasan tidak dipotongnya anggaran sektor pariwisata, karena sektor tersebut menjadi salah satu sektor unggulan untuk mendongkrak ekonomi sehingga pengembangannya dinilai tidak boleh terganggu.

“Pariwisata ini salah satu yang paling cepat bisa rebound, maka jangan sampai terlalu terganggu,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper