Bisnis.com, JAKARTA - Apple Inc. bakal menutup beberapa tokonya di Amerika Serikat (AS), setelah ada lonjakan kasus infeksi Covid-19 di sejumlah negara bagian AS di 11 toko di Florida, Arizona, North Carolina, dan South Carolina.
“Akibat kondisi saat ini, kami akan menutup toko di sebagian negara bagian yang mengalami lonjakan kasus infeksi. Kami mengambil langkah ini sebagai pencegahan demi semuanya. Kami akan kembali untuk menyambut konsumen secepatnya jika kondisinya sudah memungkinkan,” kata juru bicara Apple, dikutip dari Bloomberg, Sabtu (20/6/2020).
Berdasarkan laporan Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, jumlah kasus Covid-19 kembali terakselerasi yakni 150.000 kasus per Kamis (18/6/2020). Kasus baru tercatat meningkat dari sejumlah negara bagian AS yakni Florida, North Carolina, Oklahoma, California, Texas, dan Arizona.
Seperti diketahui, Apple telah membuka kembali tokonya di mayoritas negara bagian AS, termasuk di pasar utamanya di New York City dan Los Angeles.
Sebaliknya, toko-toko yang ditutup di antaranya berada di Waterside Shops dan Coconut Point di Florida, Southpark dan Northlake Mall di North Carolina, Haywood Mall di South Carolina, serta Chandler Fashion Center, Scottsdale Fashion Square, Arrowhead, SanTan Village, Scottsdale Quarter dan La Encantada di Arizona.
Apple menyatakan pelanggan dapat mengambil perbaikan perangkat pada akhir pekan. Semua pegawai pun akan tetap dibayar meskipun toko ditutup. Kendati demikian, Apple tidak memberikan keterangan mengenai kapan toko mereka akan kembali dibuka.
Sebelumnya, Apple sudah menutup semua tokonya di luar China pada Maret lalu untuk mencegah penyebaran Covid-19. Namun, pembukaannya kali ini akan terbagi menjadi tiga kategori yakni belanja di dalam toko, layanan pembelanjaan di luar atau belanja berdasarkan perjanjian saja.