Bisnis.com, JAKARTA - Lebih dari 100 orang ditangkap menyusul aksi protes anti-rasisme yang berlangsung penuh kekerasan di London kemarin waktu setempat, menurut pihak kepolisian.
Polisi diserang oleh demonstran yang diantaranya merupakan aktivis sayap kanan. PM Boris Johnson Mengatakan bahwa premanisme dan perilaku rasis tidak memiliki tempat di wilayah Inggris.
Penyelidikan juga sedang dilakukan setelah seorang pria yang terlihat buang air kecil di sebelah tugu peringatan PC Keith Palmer, yang terbunuh dalam serangan Westminster 2017.
Secara terpisah, sejumlah aksi protes damai anti-rasisme diadakan di London dan di seluruh negeri.
Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel mengatakan "penodaan" atas tugu PC Palmer "sangat memalukan".
Komandan Polisi Bas Javid menambahkan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan atas tindakan tersebut.
"Kami menyadari gambar menjijikkan yang beredar di media sosial ketika seorang pria yang tampaknya buang air kecil pada tugu PC Palmer. Kami telah melakukan penyelidikan dan akan mengumpulkan semua bukti yang tersedia dan akan mengambil tindakan yang sesuai," katanya sepertti dikutip BBC.com, Minggu (14/6/2020).
Anggota parlemen Tobia Ellwood yang memberikan pertolongan pertama kepada PC Palmer saat ia terbaring sekarat setelah ditusuk di halaman Parlemen oleh Khalid Masood pada tahun 2017, mengatakan gambar pria yang buang air kecil di sebelah tugu peringatan itu "menjijikkan".
Polisi London mengatakan bahwa mereka telah menangkapi pendemo karena pelanggaran termasuk gangguan kekerasan, penyerangan terhadap polisi, kepemilikan senjata ofensif, pelanggaran perdamaian, mabuk dan tidak tertib serta kepemilikan obat-obatan Kelas A.
Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan bahwa siapa pun yang menyerang polisi akan menghadapi kekuatan penuh hukum.
"Pawai dan aksi protes ini telah berubah jadi kekerasan dan melanggar pedoman. Saat ini rasisme tidak memiliki bagian di Inggris dan kita harus bekerja bersama untuk mewujudkannya," ujar Johnson.