Bisnis.com, JAKARTA - Hari ini Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan mencatatkan pertambahan kasus konfirmasi postif Covid-19 yang tinggi.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menuturkan hal itu disebabkan hasil penelusuran agresif yang dilakukan dinas kesehatan setempat.
“Jika kita perinci, spesimen yang kita terima lebih banyak dari hasil kontak tracing yang saat ini sangat agresif dilakukan oleh dinas kesehatan setempat,” kata Yuri saat memberi keterangan pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (11/6/2020).
Yuri mengatakan sebagian dari hasil penelusuran itu berasal dari orang tanpa gejala atau OTG. Malahan, dia menerangkan, ada juga pasien positif dengan gejala minimal.
“Gejala itu dipersepsikan oleh yang bersangkutan sebagai tidak sakit apa pun. Ini pentingnya kita edukasi untuk isolasi secara mandiri yang ketat,” kata Yuri.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per hari ini, Provinsi DKI Jakarta melaporkan adanya penambahan kasus positif sebanyak 128, Jawa Timur sebanyak 297, dan Sulawesi Selatan sebanyak 141 kasus baru.
Hingga Kamis (11/6/2020) jumlah kasus pasien terkonfirmasi positif Covid bertambah 979 orang. Sementara itu jumlah pasien sembuh meningkat 507 orang. Sedangkan kasus meninggal tercatat naik 41 orang
Yuri menyebutkan, hari ini jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 16.702, jauh di atas target harian 10.000 spesimen. Dengan begitu, total spesimen yang sudah diperiksa mencapai 46.3620.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo meminta pengendalian Covid-19 fokus pada tiga provinsi, yakni Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan. Menurut Presiden Jokowi wilayah tersebut memiliki angka penyebaran yang masih tinggi.
“Saya ingin kita konsentrasi, Gugus Tugas maupun Kementerian, TNI dan Polri, utamanya, konsentrasi di tiga provinsi yang angka penyebarannya masih tinggi yaitu di Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Tolong ini jadi perhatian khusus sehingga angka penyebaran bisa kita tekan lebih turun lagi,” kata Presiden saat membuka rapat terbatas percepatan penanganan pandemi Covid-19, Kamis (5/6/2020).
Presiden juga telah meminta hal yang sama pada rapat terbatas 27 Mei 2020. Dia mencatat kasus Covid-19 meningkat signifikan di Jawa Timur dan beberapa provinsi di luar Jawa.