Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eks CEO Vitol Group Ian Taylor Meninggal karena Kanker

Ian Taylor meninggal di usia 64 tahun karena komplikasi kanker dan pneumonia.
Ian Taylor. Bloomberg
Ian Taylor. Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan CEO perusahaan raksasa energi Vitol Group, Ian Taylor meninggal dunia pada Selasa (9/6/2020) waktu London. Taylor meregang nyawa di usia 64 tahun setelah bertarung dengan komplikasi penyakit kanker dan pneumonia yang ia derita sejak beberapa tahun belakangan.

"Merupakan sebuah duka mendalam bagi Vitol hari ini atas meninggalnya bos dan mantan CEO kami, Ian Taylor, karena pneumonia dan pertarungan panjang melawan penyakitnya," tulis Vitol dalam pernyataan resminya.

Bergabung dengan Vitol pada 1985, Taylor punya andil besar membawa perusahaan tersebut menjadi salah satu raksasa jual beli minyak dunia. Ia naik ke jabatan CEO pada 1995 dan baru lengser pada 2018 karena faktor kesehatan, untuk kemudian digantikan oleh Russel Hardy.

Dikenal dengan kepribadian penuh karisma dan otak bisnis cemerlang, Taylor kerap membawa perusahaan asal Belanda tersebut mencapai kesepakatan menguntungkan dengan pemerintah, perusahaan minyak nasional, pabrik penyulingan dan produsen.

Tak butuh waktu lama baginya untuk mengangkat Vitol menjadi perusahaan berskala global yang punya kantor di berbagai negara, dengan kantor pusat di Swiss.

Kini tangki penyimpanan Vitol tak cuma ada di Belanda, tapi juga tersebar di London, Singapura, Houston, UEA, hingga Australia.

"Untuk menggapai sukses, Anda harus berani menciptakan sebuah relasi," tutur Taylor dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Bloomberg tahun 2016 silam.

Saking besarnya kontribusi Taylor, Russel Hardy yang jadi penerusnya sampai pernah bilang bahwa dirinya tidak akan pernah bisa menyamai pencapaian sosok kelahiran Inggris tersebut.

"Ian adalah sosok yang luar biasa. Ia bisa mengkombinasikan energi dan determinasi untuk mencapai kesuksesan dengan rendah hati, penuh humor, dan sikap memanusiakan orang lain. Ia membuat kami semua merasa tertantang untuk menjadi yang terbaik, dan kami semua berutang banyak padanya."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hafiyyan
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper