Bisnis.com, JAKARTA - Sejak tiga tahun lalu, kehidupan Vice President Samsung Electronics, Lee Jae-yong, terus dirundung masalah hukum.
Persoalan dimulai dari dugaan keterlibatan Lee dalam kasus suap dan skandal korupsi yang mengguncang pemerintahan mantan Presiden Korea Selatan Park Geun Hye.
Tak berhenti sampai di sana, kasus Lee pun ditambah dengan dugaan manipulasi harga saham dalam merger dua anak perusahaan Samsung.
Berikut ini rangkaian kejadian yang telah menimpa pewaris perusahaan terbesar di Korea Selatan ini:
Jalani Pemeriksaan Tertutup
Rentetan kasus yang menjerat pewaris Samsung ini dimulai sejak awal tahun, tepatnya Rabu (18/1/2017). Lee diduga terlibat dalam skandal korupsi yang mengguncang pemerintahan Park Geun Hye.
Baca Juga
Dilansir Bloomberg, seorang jaksa khusus pada Senin mengatakan pihaknya akan mengupayakan surat perintah penangkapan untuk Lee atas dugaan suap, penggelapan dan penipuan. Lee menjalani pemeriksaan selama 22 jam berturut-turut di kantor jaksa Seoul.
Presiden Korsel saat itu, Park Geun Hye, dituduh oleh parlemen atas skandal campur tangan wewenang, sebuah keputusan yang jika disetujui oleh Mahkamah Konstitusional akan menyebabkan Park menjadi presiden terpilih pertama yang diturunkan dari jabatannya.
Pihak jaksa khusus menuduh Lee memberikan dana sebesar 43 miliar won (sekitar Rp492 miliar) kepada sejumlah organisasi yang berhubungan dengan Choi Soon Sil, teman presiden yang menjadi pusat skandal, untuk menggabungkan dua anak perusahaan Samsung dan demi memperkuat kendalinya atas perusahaan itu pada 2015 lalu.
Menjalani Masa Tahanan
Satu bulan berlalu setelah pemeriksaan tersebut, Lee ditahan pada Jumat (17/2/2017) pagi terkait tuduhan tersebut. Keputusan mengenai penahanan Lee diumumkan sekitar pukul 05.30, lebih dari sepuluh jam setelah Lee meninggalkan pengadilan.
Lee kemudian dibawa ke Seoul Detention Centre setelah semalaman menunggu keputusan. Dia ditahan di dalam sel tunggal dengan satu meja dan satu televisi, ujar seorang petugas penjara.
Jaksa penuntut punya waktu sampai 10 hari untuk mendakwa Lee, pemimpin generasi ketiga Samsung, meski mereka bisa meminta perpanjangan waktu. Setelah pendakwaan, pengadilan akan membuat keputusan dalam tiga bulan.
Divonis Lima Tahun Penjara
Pengadilan Distrik Seoul Pusat kemudian menjatuhkan vonis lima tahun penjara kepada Lee pada Jumat (25/8/2017). Lee masih menyatakan tidak bersalah atas vonis ini.
Pengadilan menyatakan penyuapan itu membantu Lee memperkuat kontrol di Samsung Electronics. Meski dia tidak meminta bantuan Park secara langsung, fakta bahwa merger dua perusahaan afiliasi Samsung membantunya mengamankan kontrol di Samsung Electronics menunjukkan bahwa dia meminta bantuan Park untuk memperkuat posisi di perusahaan tersebut.
Kembali Dituntut 12 Tahun Penjara
Tak cukup dengan vonis lima tahun penjara, Lee dituntut 12 tahun penjara terkait kasus korupsi pada Rabub (27/12/2017). Jaksa penuntut meminta hakim Pengadilan Tinggi Seoul menjatuhkan hukuman 12 tahun penjara bagi Lee dalam sidang banding. Lee membantah tuduhan korupsi tersebut.
Bebas Bersyarat
Jay Y. Lee bebas dari tahanan setelah pengadilan tinggi Korea Selatan memutus hukuman bersyarat dalam kasus penyuapan. Dalam putusannya pada sidang Senin (5/2/2018), Pengadilan Tinggi Seoul memutus Lee ditahan selama 2,5 tahun, mengurangi separuh masa penahanannya, dan memberikan penahanan bersyarat kepadanya terkait kasus penyuapan serta penggelapan dana.
Dengan putusan ini, generasi ketiga keluarga pemimpin Samsung itu tidak perlu lagi mendekam di penjara.
Hakim Cheong Hyung Sik mengatakan keterlibatan Lee dalam pemberian dukungan finansial kepada Choi Soon Sil, teman dekat mantan presiden Korsel Park Geun Hye, sebagai suatu kepatuhan pasif atas kekuasaan politik.
Dengan putusan ini, Lee akan bebas untuk kembali ke posisinya sebagai direktur Samsung Electronics. Meski demikian, dia diputus bersalah atas beberapa pelanggaran yang lebih kecil dan dilarang untuk bepergian keluar negeri.
Kembali Terancam Dipenjara
Lee kembali diselidiki sehubungan dengan keterlibatannya dalam aksi merger kontroversial dua afiliasi Samsung pada 2015 saat pengambilalihan kendali dari ayahnya yang sakit, Lee Kun-hee.
Pekan lalu, Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul meminta surat perintah penangkapan kepada Lee, mengingat kuatnya dugaan kesalahannya dan kemungkinan penghancuran bukti.
Jaksa juga telah meminta penangkapan mantan eksekutif Samsung, Choi Gee-sung dan Kim Jong-joong yang memimpin Kantor Strategi Masa Depan yang kini telah dibubarkan.
Ketiganya diduga bekerja sama manipulasi harga saham dan pelanggaran terhadap aturan audit eksternal pada aksi merger Samsung C&T Corp. dan Cheil Industries Inc. Pada 2015. Bahkan, Kim terancam ditambah hukumannya lantaran mengungkapkan kesaksian palsu.
Sementara itu, Channel News Asia melaporkan, pada Jumat lalu, Samsung mengelak tuduhan terkait manipulasi saham yang ditujukan pada Lee. Perusahaan mengatakan itu tidak masuk akal jika Lee terlibat dalam pengambilan keputusan.
Pengadilan Tolak Permohonan Penahanan
Pengadilan Distrik Pusat Seoul memutuskan menolak surat perintah penangkapan untuk Lee dan dua mantan eksekutif Samsung lainnya pada hari Senin (8/6/2020).
Pengadilan mengatakan bahwa meskipun ada banyak bukti yang diperoleh melalui penyelidikan, jaksa tidak memiliki alasan yang sah untuk menahan Lee.
"Relevansi sejumlah fakta dasar telah dijelaskan dan tampaknya jaksa telah mendapatkan sebagian besar bukti melalui penyelidikan mereka," kata hakim Won Jung-sook, seperti dikutip Bloomberg.
"Namun, mereka tidak memiliki penjelasan yang cukup tentang perlunya penahanan tersangka," ujar hakim.