Bisnis.com, JAKARTA – Koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat memiliki peran strategis dalam mempromosikan ekonomi anggota UMKM di seluruh Indonesia.
Selama ini, sekitar 126.000 koperasi di Indonesia telah menopang usaha anggota yang mayoritas adalah UMKM yang lemah dalam banyak aspek, termasuk tidak bankable.
Ketua Umum Dekopin Nurdin Halid mengatakan koperasi siap menjadi wadah untuk memberdayakan dan meningkatkan kualitas kegiatan usaha dari komunitas-komunitas UMKM di berbagai sektor, mulai dari petani, peternak, pekebun, petambak, nelayan, pengrajin, dan pedagang kecil.
“Sudah banyak Koperasi di Indonesia yang sukses menjalankan misi tersebut, tetapi masih butuh lebih banyak lagi koperasi yang sehat dan maju untuk menaikkan kelas UMKM seperti yang diharapkan oleh Pak Teten [Menteri Koperasi dan UMKM],” ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Minggu (7/6/2020).
Nurdin menyebutkan pada masa Orde Baru, koperasi telah menjadi ujung tombak keberhasilan swasembada pangan. Sementara itu, di banyak negara maju, koperasi justru menjadi penopang kemajuan ekonomi masyarakatnya.
“Dalam wadah koperasi, semua kebutuhan usaha UMKM akan terakomodir, mulai dari kebutuhan modal, pelatihan vokasional, proses produksi, packaging, quality control, branding, promosi dan pemasaran, hingga kebutuhan konsumsi anggota,” tuturnya.
Baca Juga
Menurutnya koperasi telah memiliki sistem, aturan main, dan cara kerja yang berlaku universal untuk mempromosikan ekonomi UMKM anggota secara efisien dan berkelanjutan. Untuk itulah dia berharap pemerintah dapat menggandeng koperasi sebagai sistem dan instrumen efektif dalam memberdayakan ekonomi rakyat.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki mengatakan bahwa saat ini, UMKM berjumlah 99 persen namun hanya berkontrubusi 60 persen terhadap PDB. Sedangkan jumlah usaha berskala besar cuma 1 persen namun berkontribusi 40 persen terhadap PDB dan ekspor 80 persen.
“Struktur ekonomi berbentuk piramida seperti ini harus diubah. Secara umum caranya ialah meningkatkan jumlah Koperasi modern dan semakin banyak UMKM yang naik kelas. Target Pemerintah, pada tahun 2024 mendatang, ekspor UMKM sudah berada di level 30,20 persen, kontribusi terhadap PDB mencapai 65 persen dan rasio kewirausahaan 4 persen ” tuturnya.
Pada tahun 2019 lalu, sekitar 64 juta UMKM dan 25 juta anggota Koperasi memberikan kontribusi sebesar 66,2 persen terhadap PDB atau sekitar Rp 2.400 triliun.
Untuk memberikan energy positif bari gerakan koperasi di era new normal, Dekopin pusat siap memperingati Hari Koperasi ke-73 pada 12 Juli 2020 secara virtual dan disiarkan secara langsung oleh salah satu stasiun televisi nasional.