Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Muhadjir Minta Kemendag Buat Aturan untuk Harga Alat Tes Covid-19

Hal itu perlu direalisaikan untuk mempercepat proses deteksi penyebaran Covid-19. Hal ini senada dengan permintaan Presiden Jokowi.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy seusai mengikuti pelantikan menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Bisnis/Abdullah Azzam
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy seusai mengikuti pelantikan menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan diminta untuk membuat regulasi agar harga alat swab test untuk uji spesimen virus corona seragam dan murah.

Hal itu diminta oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

"Jadi tidak boleh ada persaingan terbuka. Karena ini adalah kita perang lawan Covid dan jangan ada orang yang mengambil untung terlalu banyak," ujar Muhadjir dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/6/2020), usai rapat koordinasi bersama Gugus Tugas dan kementerian/lembaga.

Menurutnya, proses tracking perlu diperbanyak. Hal tersebut perlu dilakukan agar kasus Covid-19 bisa lebih terdeteksi dan penyebarannya. Hal ini senada dengan permintaan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas sebelumnya.

Muhadjir juga meminta agar tim peneliti vaksin Covid-19 yang dibidangi oleh Kemenristek/BRIN terus dimotivasi dan didukung proses kerjanya agar bisa menghasilkan vaksin secara cepat demi kemandirian bangsa.

"Kalau kita gagal mempercepat penemuan vaksin pasar itu akan dijarah produsen luar negeri. Dan ini sangat bagus kalau kita hindari ruang itu," kata Muhadjir.

Rapat koordinasi ini digelar Muhadjir bersama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19. Hal ini menindaklanjuti perintah Jokowi agar segara mengatur strategi percepatan penanganan Covid-19. Muhadjir meminta berbagai upaya perlu dilakukan agar percepatan penanganan Covid-19 bisa sukses dilakukan.

Salah satunya dengan menambah jumlah pengujian spesimen virus Corona dengan metode polymerase chain reaction (PCR) mencapai 20 ribu per hari. Muhadjir mengatakan saat ini pengujian spesimen sudah mencapai lebih dari 10 ribu per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper