Bisnis.com, JAKARTA – Tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan hampir semua manusia.
Pergerakan manusia dibatasi agar penyebaran virus tersebut tidak meluas. Alhasil, laju perekonomian melambat dan membuat sejumlah sektor usaha terpuruk.
Tak sedikit pekerja yang dirumahkan oleh perusahaan tempatnya bekerja. Belum lagi pekerja informal dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mengalami penurunan, bahkan kehilangan penghasilan.
Keadaan tersebut sudah barang tentu membuat mereka kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Berangkat dari keadaan pelik itu, CEO Sriwijaya Air Group Chandra Lie memutuskan untuk mendirikan Dapur Umum Kasih Putih di kediamannya.
Setiap harinya dapur umum yang berlokasi di Kemayoran, Jakarta Pusat itu memasak sekitar 1.300 porsi makanan siap saji untuk dibagikan ke mereka yang membutuhkan.
“Awalnya mulai 3 April 2020 kami membagikan sembako, tetapi tidak setiap hari. Baru mulai 25 April 2020 kami putuskan untuk mendirikan dapur umum dibantu koki dari restoran kami yang sedang tutup. Bertahap, awalnya hanya 300 [porsi],” tuturnya.
Chandra menjelaskan setiap harinya mulai pukul 13.00 WIB dia bersama istri dan anak-anaknya berkutat di dapur bersama dengan lima orang juru masak. Kemudian mulai pukul 16.30 WIB barulah makanan dibagikan oleh tim ke sejumlah titik di sekitar Kemayoran.
“Ada lima tim, semuanya total ada 22 orang termasuk saya dan keluarga. Dibagikan door to door ke rumah tangga tidak mampu di delapan kelurahan di Kemayoran. Di Kelapa Gading juga ada tim yang membagikan. Titik-titik berkumpul pemulung, bajaj, angkot, ojek, taksi di sekitar Galur, Cempaka Putih juga. Karena mereka juga jadi target [penerima],” ungkapnya.
Pria asal Pangkal Pinang, Bangka Belitung, itu menyebut Dapur Umum Kasih Putih ini akan terus berjalan sampai pandemi Covid 19 benar-benar berakhir.
Dia menargetkan bisa membagikan 1.500 porsi makanan siap saji setiap harinya dan memperluas jangkauan pembagian ke masyarakat di daerah lain yang juga membutuhkan.
Lebih lanjut, Chandra berharap apa yang dilakukannya bisa membantu meringankan beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Kemudian dia juga berharap Dapur Umum Kasih Putih bisa menjadi inspirasi bagi orang lain.
“Niatnya ingin berbagi dan saling membantu. Kami juga tidak sedang dalam kondisi yang benar-benar baik. Tetapi kalau masih bisa membantu mengapa tidak. Semoga ada juga yang tergerak membantu,” tuturnya.
Terakhir, Chandra menyebut dirinya tidak membuka donasi untuk Dapur Umum Kasih Putih. Selama ini seluruh kebutuhan dapur tersebut didanai sepenuhnya oleh dirinya dan keluarga.
Namun, dia mengungkapkan bahwa sempat ada kiriman berupa beras sebanyak 550 kg beras dari seseorang yang hingga kini belum diketahui identitasnya.
“Ada ‘Hamba Allah’ yang mengirimkan beras ke dapur kami 550 kg, Jadi, tidak bisa dibilang dari kami sepenuhnya. Tidak ada open donasi, walaupun teman-teman banyak yang bertanya. Sebaiknya buka di tempat lain juga agar bantuan bisa tersalurkan lebih luas,” ujarnya.