Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Novavax Mulai Uji Vaksin Virus Corona pada Manusia

Novavax Inc. memulai pengujian vaksin virus corona pada manusia. Hasil awal pengujian berupa respons imun yang muncul diperkirakan dapat terlihat pada awal bulan Juli.
Calon vaksin virus Corona (Covid-19)./Shutterstock
Calon vaksin virus Corona (Covid-19)./Shutterstock

Bisnis.com, JAKARTA – Novavax Inc. memulai pengujian vaksin virus corona pada manusia. Hasil awal pengujian berupa respons imun yang muncul diperkirakan dapat terlihat pada awal bulan Juli.

Pada bagian pertama penelitian, 130 sukarelawan dewasa sehat di dua lokasi di Australia akan diberikan dua dosis NVX-CoV2373, vaksin eksperimental perusahaan.

Jika hasil awal terlihat menjanjikan, perusahaan berencana untuk segera melakukan fase kedua percobaan, yang akan memperluas pengujian ke negara lain dan kelompok umur di luar 18 hingga 59 tahun.

Valuasi Novavax telah melonjak lebih dari 1.000 persen menjadi sekitar US$2,7 miliar sejak awal tahun meskipun tidak memiliki produk di pasar.

Setelah meraih pendanaan senilai US$388 juta dari Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) yang berbasis di Oslo, Novavax mengatakan pihaknya menargetkan otorisasi penggunaan darurat dan produksi dapat ditingkatkan hingga 100 juta dosis pada akhir tahun.

 “Investasi kami di Novavax memungkinkan kami untuk fokus pada produksi yang berjalan secara paralel dengan pengembangan klinis vaksin, sehingga jika vaksin terbukti aman dan efektif, kami dapat menyediakan vaksin bagi mereka yang membutuhkannya tanpa penundaan,” ungkap CEO CEPI Richard Hatchett, seperti dikutip Bloomberg.

Perusahaan yang berbasis di Gaithersburg, Maryland ini adalah satu dari 10 perusahaan diperkirakan telah mulai menguji vaksin terhadap manusia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan ada lebih dari 100 kandidat vaksin lain dalam tahap awal pengembangan.

Pekan lalu, Moderna Inc. melaporkan hasil pengujian vaksin Covid-19 pertama pada manusia.

Pengembang vaksin yang lebih kecil berlomba bersama produsen obat yang lebih besar dan menguntungkan seperti Pfizer Inc., AstraZeneca Plc. serta institusi akademik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hafiyyan
Sumber : bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper