Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan analisis big data Bonza mempublikasikan model reproduksi efektif (Rt) untuk memantau laju penyebaran Covid-19 di setiap provinsi di Indonesia.
Co-Founder Bonza Philip Thomas mengatakan data tersebut merupakan olahan dari data yang telah dipublikasi gugus tugas percepatan penanganan Covid-19.
“Kita harus melakukan pemodelan statistik dan banyak penelitian yang membahas soal model matematika ini,” katanya kepada Bisnis, Selasa (26/5/2020).
Angka Rt ini dihasilkan menggunakan permodelan matematika. Philip menyebutkan bahwa Bonza menggunakan model pelacakan Rt dari karya peneliti Bettencourt dan Ribeiro. Model tersebut disempurnakan lagi dengan algoritma Beiten Cort.
“Di situlah kami melihat model matematika ini kita kalibrasi dengan data yang ada di Indonesia. Akhinya kita produksi Rt yang sekarang,” terangnya.
Selain di Indonesia, Bonza juga melakukan publikasi reproduksi efektif di ke lima negara lainnya yaitu Vietnam, Thailand, Singapura, Malaysia, dan Philipina.
Dari enam negara, Vietnam dan Thailand mencatatkan Rt di bawah 1 secara berturut-turut yaitu 0,33 dan 0,32. Keduanya negara diketahui berhasil menekan angka penyebaran pandemi tersebut.
Pergerakan Harian
Bonza mempublikasi pergerakan harian angka Rt berdasarkan data dari gugus tugas Covid-19 di thebonza.com. Secara umum angka Rt di Tanah Air masih berada di atas 1. Begitu juga dengan beberapa daerah mulai mencatatkan Rt di bawah 1.
“Kalau masih 0,99 atau 0,98 kan ada grey area. Di dashboard kami dijelaskan semakin banyak dilakukan testing maka grey area akan semakin kecil,” terangnya.
Dari hasil publikasi tersebut, Jakarta memiliki area abu-abu yang paling kecil dibandingkan dengan daerah lainnya. Adapun Jakarta selama 9 hari terakhir mencatatkan angka Rt di bawah 1.
Berdasarkan analisa tersebut, apabila selama 5 hari ke depan atau 14 hari berturut-turut angka Rt masih di bawah 1, maka pemerintah telah memenuhi salah satu syarat pelonggaran PSBB di Ibu Kota.
“Rt 0,9 itu artinya satu pasien akan tularkan ke 0,9 orang lainnya. Nah matematikanya, nanti kalau satu pasien menularkan ke 0,9 orang lainnya, maka lama kelamaan berkurang dan menjadi nol,” jelasnya.
“Tapi permasalahannya adalah bisa nggak kita konsisten di bawah 0,9."
Co-Founder Bonza Elsa Chandra mengatakan Bonza memiliki misi untuk memungkinkan semua orang dapat menggunakan data untuk mengambil keputusan. Saat ini Bonza menggunakan data Covid-19 Indonesia untuk dikalibrasi menjadi data angka Rt.
“Alangkah baiknya bisa menggunakan Bonza untuk membantu pemerintah di bagian lainnya,” katanya.
Di sisi lain, Bonza menargetkan dapat menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi maupun perusahaan besar seperti finansial, asuransi, maupun kesehatan.
“Kami dapat mengolah miliaran data di mana teknologi yang kami miliki dapat memproses data besar dalam waktu singkat," tuturnya.