Bisnis.com, JAKARTA - Kedutaan Besar RI (KBRI) di Kairo memberikan donasi berupa bahan pokok dan bantuan langsung tunai (BLT) senilai Rp100 juta kepada warga negara Indonesia (WNI) di Mesir yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Duta Besar RI untuk Mesir Helmy Fauzy, menyerahkan BLT dan bantuan bahan pokok tahap kedua tersebut kepada Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Arief Mughni.
Pada tahap ini, terdapat 5.017 WNI penerima bantuan bahan pokok yang mayoritas adalah mahasiswa. Sebelumnya menjelang Ramadan KBRI Kairo telah menyalurkan paket bantuan bahan pokok kepada sekitar 1.330 WNI.
Bantuan bahan pokok yaitu terdiri dari beras, mie instan, gula, tuna dan sarden dalam kaleng, minyak goreng dan kurma. Jumlah isi bantuan dibedakan antara yang berkeluarga dan masih lajang. Sebagai informasi, banyak mahasiswa Indonesia di Mesir merupakan keluarga muda karena menikah selama menjalani kuliah.
“KBRI Kairo mengerahkan seluruh staf untuk menyiapkan lebih dari 5.000 paket bantuan baik dari tahap pengadaan maupun pembungkusan,” jelas Dubes Helmy Fauzy dalam keterangan resmi, Selasa (19/5/2020).
Jumlah penerima bantuan yang meningkat tajam membuat persiapan dan penyaluran paket bantuan memakan waktu lebih dari sepekan karena keterbatasan sumber daya di KBRI.
Baca Juga
Pada kesempatan itu juga diserahkan bantuan masker kain hasil produksi Dharma Wanita Persatuan KBRI Kairo bekerja sama organisasi di lingkup masyarakat Indonesia yaitu Creative Moms of Cairo (CMC).
Bantuan sekitar 1.569 masker kain tersebut diserahkan langsung oleh Ketua DWP KBRI Cairo, Ibu Dwi Ria Latifa, kepada Ketua Wihdah (Organisasi Mahasiswi Indonesia).
Selain itu, bantuan langsung tunai (BLT) juga diberikan kepada perwakilan PPMI untuk disalurkan kepada para WNI yang masuk dalam daftar penerima bantuan dengan kategori sangat membutuhkan.
Bantuan tunai tersebut merupakan hasil penggalangan donasi dari seluruh Keluarga Besar KBRI Kairo dan Sekolah Indonesia Kairo, melalui kerja sama dengan Masjid Indonesia Cairo (MIC). Donasi yang berhasil dikumpulkan tercatat lebih dari Rp100 juta.
Jumlah penerima bantuan meningkat tajam diakibatkan situasi pandemi Covid-19 di Mesir yang telah berlangsung cukup lama sejak Maret 2020.
Kebijakan Pemerintah Mesir menerapkan aturan pembatasan seperti antara lain penutupan penerbangan penumpang internasional dan penerapan jam malam mengakibatkan usaha sampingan mahasiswa Indonesia seperti bisnis makanan dan travel terhenti.
Selain itu, banyak orang tua para mahasiswa di Indonesia juga terdampak secara ekonomi sehingga tidak dapat mengirimkan biaya hidup bagi para putra-putri mereka yang kuliah di Universitas Al Azhar.
Kasus Covid-19 di Mesir mengalami peningkatan yang cukup tajam selama bulan puasa Ramadan. Hingga tanggal 17 Mei 2020, total jumlah kasus Covid-19 di Mesir tercatat 12.229 dengan korban meninggal sebanyak 630 orang.
Hal ini disebabkan adanya peningkatan kerumunan massa seperti di pasar dan pusat perbelanjaan selama siang dan sore hari bulan Ramadan.