Bisnis.com, JAKARTA – Kepala divisi konsumen dan internasional Walt Disney Co., Kevin Mayer, meninggalkan raksasa hiburan tersebut untuk bergabung dengan TikTok sebagai chief executive officer (CEO).
Mayer (58 tahun) akan menjadi CEO aplikasi media sosial China yang berkembang pesat yang populer di kalangan remaja dan anak muda lainnya mulai 1 Juni mendatang. Penunjukannya diumumkan oleh induk usaha TikTok, ByteDance Ltd. Selain menjadi CEO, Mayer juga akan menjabat sebagai chief operating officer.
Meskipun sudah diperkirakan sebelumnya, kepergian Mayer dari Disney merupakan kerugian bagi lini bisnis streaming Disney+ pada saat bisnis lain, termasuk studio filmnya, taman hiburan, dan jaringan TV, menanggung beban terbesar dari penutupan akibat pandemi virus corona.
Selain memimpin lini bisnis streaming video perusahaan, Mayer merupakan ahli strategi di balik berbagai penawaran Disney selama bertahun-tahun, seperti akuisisi Lucasfilm dan Marvel.
"Saya suka misi TikTok, yang membawa sukacita dan inspirasi bagi orang-orang di seluruh dunia," kata Mayer dalam sebuah wawancara, seperti dikutip Bloomberg.
Dia juga mengatakan dia berharap untuk bekerja dengan pendiri dan CEO ByteDance, Yiming Zhang, yang dia sebut sebagai "seorang pria visioner yang hebat."
Saham Disney merosot sebanyak 2,1 persen menyusul berita kepergian Mayer di sesi perdagangan after-hours, sebelum akhirnya mampu pulih kembali.
Untuk menggantikan Mayer, Disney mempromosikan Rebecca Campbell, veteran dari bisnis TV perusahaan. Baru-baru ini ia menjabat sebagai presiden resor Disneyland di California dan sebelumnya pernah menjabat di lini penawaran langsung ke konsumen di Eropa dan Timur Tengah, serta stasiun ABC di AS.
Disney juga menunjuk Josh D'Amaro menjadi kepala baru taman hiburan dan divisi produk konsumennya. Saya menggantikan Bob Chapek, yang diangkat sebagai CEO Disney pada bulan Februari. D'Amaro baru-baru ini memimpin resor Walt Disney World di Florida.
TikTok telah mencari CEO baru setidaknya sejak Januari untuk mengambil keuntungan dari lonjakan dramatis popularitas aplikasi di AS, di tengah pengawasan dari regulator yang menargetkan perusahaan sebagai ancaman keamanan potensial.
Mayer akan berada di langsung di bawah Zhang, yang membangun TikTok bersama dengan aplikasi versi China, Douyin, yang menjadi salah satu aplikasi terpopuler di dunia dengan lebih dari satu miliar pengguna.
