Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua Suku Amazon Meninggal karena Corona, Ini Wasiatnya

Messias meninggal akibat komplikasi serta gangguan pernapasan yang disebabkan virus Corona jenis baru atau Covid-19.
Ilustrasi-Seorang pemimpin komunitas pribumi Brasil mengikuti protes menentang penghancuran hutan Amazon, di luar kantor pusat European Commission di Brussels, Belgia, Selasa (5/11/2019)./ANTARA/REUTERS-Francois Lenoir
Ilustrasi-Seorang pemimpin komunitas pribumi Brasil mengikuti protes menentang penghancuran hutan Amazon, di luar kantor pusat European Commission di Brussels, Belgia, Selasa (5/11/2019)./ANTARA/REUTERS-Francois Lenoir

Bisnis.com, MANAUS - Wabah virus Corona membuat orang penting di Suku Amazon meninggal dunia.

Kepala suku Kokama, Messias Kokama, 53, meninggal dunia di Kota Manaus, wilayah Amazon, Brasil, pada Rabu (13/5).

Messias meninggal akibat komplikasi serta gangguan pernapasan yang disebabkan virus Corona jenis baru atau Covid-19.

Messias, dalam wasiatnya, meminta masyarakat bernyanyi dan menari di pemakamannya sebagai bentuk ucapan selamat tinggal.

Masyarakat suku Kokama dan pelayat yang menghadiri pemakaman menyanyikan lagu kebangsaan Brasil dengan Tikuna, salah satu dari 14 bahasa asli yang dipakai masyarakat pinggiran Manaus.

Manaus merupakan tempat tinggal bagi 2.500 keturunan dari 35 suku di Amazon, termasuk suku Kokama.

“Kami kehilangan seorang kepala suku pemberani yang berjuang untuk membentuk model masyarakat adat dengan pendidikan dan layanan berkualitas, yang tidak kami dapatkan,” kata Vanderlecia Ortega, seorang perawat pribumi yang sempat membantu merawat Messias hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit.

Lonjakan jumlah kasus virus Corona menyebabkan rumah sakit-rumah sakit di Manaus dibanjiri pasien positif Covid-19.

Pasien yang meninggal karena Covid-19 dimakamkan di kuburan khusus secara massal. Hanya dua kerabat yang diizinkan menghadiri proses pemakaman pasien Covid-19.

Namun, otoritas kota membuat pengecualian agar suku Kokama bisa berkumpul untuk memberi penghormatan terakhir kepada Messias.  

Jenazah dan peti mati Messias disemayamkan terlebih dulu di sebuah sekolah yang belum selesai dibangun.

Semasa hidupnya, Messias terus memperjuangkan agar sekolah itu dibangun untuk sarana pendidikan bagi anak-anak suku Kokama.

Setelah selesai dibangun, sekolah itu akan diberi nama Messias Kokama sebagai bentuk penghormatan.

Suku Kokama mendiami hutan hujan yang tersebar di Peru, Kolombia, dan Brasil. Sebagian anggota suku telah berpindah ke Manaus untuk mencari kehidupan yang lebih layak, seperti yang dilakukan Messias Kokama pada 22 tahun silam.

Tetapi, sebagian besar akhirnya hidup dalam kemiskinan di pinggiran Kota Manaus dan tidak banyak mendapatkan akses perawatan kesehatan publik.

"Terima kasih kepada Messias Kokama. Berkat dia, kita dapat mempertahankan budaya kita di sini," ujar perawat Vanda.

"Kami akan terus berjuang untuk mewujudkan mimpinya," ujar Vanda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper