Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia mendapatkan suntikan US$2 juta dari dana respons Covid-19 PBB atau UN COVID-19 Response and Recovery Fund. Hal itu seperti dilaporkan oleh United Nations Development Group, Kamis (14/5/2020).
Adapun, negara lainnya yang mendapatkan suntikan dana di antaranya adalah Guatemala, Malawi, Moldova, Timor Leste, Micronesia, Vanuatu, Cape Verde. Negara-negara tersebut dinilai menjadi negara yang terdisrupsi ekonominya oleh Covid-19.
Dibandingkan negara lainnya, Indonesia mendapatkan suntikan dana terbesar yakni US$2 juta melalui program Melindungi Masyarakat: Program Mendukung Pemerintah Indonesia dan Pemangku Kepentingan untuk Meningkatkan Perlindungan Sosial Inklusif Dalam Merespons Covid-19.
Untuk Indonesia, dana ini akan disalurkan melalui sejumlah organisasi internasional di bawah PBB, di antaranya UNWOMEN (United Nations Entity for Gender Equality and the Empowerment of Women), WFP (World Food Programe), UNDP (United Nations Development Programe), dan UNICEF (United Nations Children Fund).
Secara beturut-turut, dana yang akan disuntikkan kepada sejumlah organisasi tersebut senilai US$270.000, US$450.000, US$600.000, US$680.000. Dana tersebut sudah ditransfer pada 11 Mei 2020.
Dikutip dari laman resminya, UN Covid-19 Response and Recovery Fund dalam hal ini UN Covid-19 Response and Recovery Multi-Partner Trust Fund (COVID-19 MPTF) adalah mekanisme keuangan antar-badan PBB yang diluncurkan oleh Sekretaris Jenderal PBB untuk mendukung negara-negara program berpenghasilan rendah dan menengah dalam mengatasi krisis kesehatan dan pembangunan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Baca Juga
“Dana ini memanfaatkan keahlian kritis dan kapasitas Badan PBB untuk memanfaatkan sumber daya sektor publik dan swasta, dan menawarkan pendekatan seluruh pemerintah dan seluruh masyarakat untuk membantu menutup kesenjangan,” seperti dikutip dari laman resmi UNDP.
Dana ini dikontribusi oleh empat negara yakni Belanda, Norwegia, Swiss, Denmark dengan total senilai US$46,50 juta.
Bantuan ini menyasar mereka yang paling rentan terhadap kesulitan ekonomi dan gangguan sosial. Tujuan dari bantuan ini adalah menanggulangi darurat kesehatan, dampak sosial dan ekonomi, dan membantu negara-negara dalam masa pemulihan yang lebih baik.